PM Inggris mengajukan apa yang disebutnya proposal kompromi bagi keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang mencakup tidak adanya pengawasan di, atau dekat, perbatasan Irlandia.
Berbicara kepada para anggota partainya, Rabu (2/10), sebelum pembicaraan telepon yang dijadwalkan dengan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker, Johnson mengatakan, pemerintahnya mengajukan rencana yang konstruktif dan masuk akal bagi Uni Eropa.
Johnson berulangkali menyatakan janjinya untuk merealisasikan Brexit pada tengat waktu 31 Oktober, dan mengatakan bahwa sementara Brexit tanpa kesepakatan bukanlah hal ia inginkan, Brexit seperti itulah yang siap dilakukannya.
Ia mengatakan, penting untuk menyelesaikan Brexit sehingga Inggris bisa kembali mengontrol keuangan, perbatasan dan undang-undangnya. Ia juga mengatakan, lebih dari tiga tahun setelah referendum Brexit dilangsungkan, yang diinginkan rakyat Inggris adalah penanganan masalah itu secara tenang dan masuk akal.
"Ayo tuntaskan Brexit. Kita bisa, kita harus dan kita akan,” kata Johnson.
Para pejabat Uni Eropa menyatakan kurang tertarik melanjutkan perundingan dengan Inggris setelah sebuah kesepakatan sebelumnya yang dicapai lewat berbulan-bulan perundingan ditolak tiga kali oleh parlemen Inggris. [ab/uh]