PM Inggris Puji AS atas 'Respons Kuat' terhadap Serangan Racun Saraf

PM Inggris Theresa May dalam pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump di sela KTT G20 di Hamburg Juli tahun lalu (foto: dok). May memuji "tanggapan kuat" AS atas serangan racun saraf terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris.

Perdana Menteri Inggris Theresa May telah memuji "tanggapan yang sangat kuat" oleh Amerika Serikat, yang memerintahkan pengusiran 60 diplomat Rusia setelah Moskow disalahkan atas serangan racun saraf terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris.

Pernyataan Downing street itu menyebut May telah berbicara dengan Presiden Donald Trump melalui telepon hari Rabu (28/3) dan mengatakan kepadanya bahwa Inggris menyambut baik tanggapan AS atas peracunan Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris awal bulan ini.

Lebih dari 20 negara lain telah bergabung dengan AS dalam memerintahkan pengusiran diplomat Rusia. Perdana Menteri May mengatakan dia menyambut baik "luasnya tindakan internasional dalam menanggapi perilaku Rusia yang sembrono dan kurang ajar."

Rusia membantah terlibat dalam serangan itu.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow akan menanggapi langkah-langkah yang dipimpin AS itu dalam seminggu, menggambarkan pengusiran diplomat negaranya dari negara-negara Barat sebagai, "perilaku anti-Rusia yang kasar" dan mengatakan pemerasan kolosal, "sayangnya sekarang menjadi alat utama Washington di arena internasional."

Duta Besar Rusia untuk Australia Grigory Logvinov menambahkan Rabu bahwa jika negara-negara Barat melanjutkan tindakan terhadap Rusia, maka dunia akan "tenggelam dalam situasi Perang Dingin." [as]