PM Inggris Serukan Larangan Atas Pengkhotbah Ekstremis

Perdana Menteri Inggris David Cameron berbicara di parlemen Australia di Canberra (14/11).

David Cameron menyerukan agar penghotbah ektstremis dan ekstremisme dilarang di sekolah-sekolah, universitas dan penjara.

Perdana Menteri Inggris David Cameron menggunakan kesempatan berpidato yang langka di parlemen Australia Jumat (14/11) untuk menyerukan agar penghotbah ektstremis dan ekstremisme dilarang di sekolah-sekolah, universitas dan penjara.

Inggris dan Australia telah mengerahkan militer mereka untuk turut dalam koalisi yang dipimpin Amerika memerangi ektstremis Islamis Negara Islam (ISIS) di Irak utara. Kedua negara juga mempunyai warga yang telah diradikalisasi pergi bergabung dengan teroris yang berperang di Irak dan Suriah.

Cameron mengatakan kepada parlemen bahwa akar penyebab ekstremisme bukan kemiskinan, isolasi sosial dari masyarakat pada umumnya atau kebijakan luar negeri.

“Akar penyebab tantangan yang kita hadapi adalah propaganda ekstremisme. Jadi kita harus mengkonfrontirnya dalam semua bentuk. Kita harus membuang ekstremisme dari sekolah-sekolah kita, univesitas dan penjara,” katanya.

Penghapusan materi ekstremis dari Internet merupakan tantangan yang mendesak, katanya. Pemerintah Inggris sedang mendorong pihak penyedia sarana Internet agar memperkuat penyaringan, meningkatkan mekanisme laporan dan menjadi lebih proaktif dalam penghapusan materi seperti itu.

Australia baru-baru ini memberlakukan undang-undang kontra-terorisme yang memberi penegak hukum wewenang yang lebih besar untuk mencegah warga Australia bergabung dengan kelompok ekstremis dan mengadili orang-orang yang pulang dari pertempuran bersama ekstremis.

Cameron dengan singkat memberi garis besar rancangan undang-undang di Inggris yang bertujuan untuk mencegah tersangka teror bepergian, termasuk pembatalan paspor mereka ketika mereka berada di luar negeri.

Dalam jumpa pers kemudian, Cameron membela rancangan yang hendak mencegah tersangka teror Inggris pulang ke negara itu.

Cameron berkunjung ke Canberra sebelum menghadiri konferensi tingkat tinggi G-20 negara-negara kaya dan berkembang di kota pantai timur Australia, Brisbane.