Perdana Menteri Israel Naftali Bennett akan membahas Iran dan isu-isu bilateral dalam pertemuan penting dengan penguasa de facto Uni Emirat Arab (UEA) pada Senin (13/12). Demikian disampaikan seorang utusan Israel setelah UEA menghubungi Iran.
Kekhawatiran bersama akan aktivitas Iran adalah salah satu alasan formalisasi hubungan Israel-UEA tahun lalu berdasarkan inisiatif regional yang dipimpin Amerika, yang dikenal sebagai Kesepakatan Ibrahim.
Sementara negara-negara kuat dunia kini berusaha memperbarui kesepakatan nuklir Iran, Abu Dhabi pekan lalu mengirim utusan utama ke tetangganya di Persia. Delegasi Amerika dijadwalkan akan berada di UEA pekan ini untuk memperingatkan bank-bank Emirat apabila mereka tidak mematuhi sanksi terhadap Iran.
BACA JUGA: Negara-Negara Kuat Dunia Uji Itikad Baik Iran atas KomitmennyaIran adalah musuh bebuyutan Israel. Namun itu belum disebutkan secara terbuka oleh Bennett sejak ia berangkat pada Minggu (12/12) untuk kunjungan pertama perdana menteri Israel ke UEA dengan janji untuk mempromosikan perdagangan bilateral dan bentuk-bentuk kerja sama sipil lainnya.
Perdagangan bilateral Israel-UEA hampir mencapai $500 juta sejauh ini pada 2021 - naik dari $125 juta pada 2020. Jumlah itu diperkirakan akan terus naik.[ka/uh]