PM Kamboja Hun Sen menunjukkan sikap berdamai dalam pidato pertamanya di Phnom Penh sejak pelaksanaan pemilu parlemen hari Minggu yang disengketakan.
Pemimpin Kamboja, PM Hun Sen, yang telah lama berkuasa itu mengatakan kepada kerumunan massa di Phnom Penh hari Rabu (31/7) bahwa ia terbuka melakukan diskusi dengan oposisi dan akan mendukung penyelidikan mengenai kejanggalan dalam pemilu jika Komisi Pemilu Nasional menganggap langkah itu perlu.
Sementara itu, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) yang beroposisi mengklaim kemenangan dalam pemilu parlemen hari Minggu, yang meningkatkan penolakannya atas hasil pendahuluan pemilu yang dikeluarkan pemerintah.
Partai itu mengatakan, Rabu, data pemilunya sendiri menunjukkan mereka memenangkan paling sedikit 63 kursi parlemen, dibandingkan dengan hanya 60 kursi untuk Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa.
Angka-angka pendahuluan pemerintah yang dikeluarkan hari Minggu memperlihatkan CPP memenangkan 68 kursi – penurunan mayoritas secara signifikan dari pemilu terakhir – tetapi cukup untuk mengembalikan Perdana Menteri Hun Sen ke kekuasaan.
CNRP, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Sam Rainsy, berkumpul hari Rabu untuk mengumpulkan bukti pelanggaran, sementara tuduhan kecurangan terus berdatangan dari para peninjau internasional.
Rainsy mengatakan ia berharap bukti tersebut dapat memperkuat seruan partai itu agar diadakan penyelidikan yang didukung PBB atas apa yang katanya penipuan pemilu yang luas.
Sementara itu, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) yang beroposisi mengklaim kemenangan dalam pemilu parlemen hari Minggu, yang meningkatkan penolakannya atas hasil pendahuluan pemilu yang dikeluarkan pemerintah.
Partai itu mengatakan, Rabu, data pemilunya sendiri menunjukkan mereka memenangkan paling sedikit 63 kursi parlemen, dibandingkan dengan hanya 60 kursi untuk Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa.
Angka-angka pendahuluan pemerintah yang dikeluarkan hari Minggu memperlihatkan CPP memenangkan 68 kursi – penurunan mayoritas secara signifikan dari pemilu terakhir – tetapi cukup untuk mengembalikan Perdana Menteri Hun Sen ke kekuasaan.
CNRP, yang dipimpin oleh pemimpin oposisi Sam Rainsy, berkumpul hari Rabu untuk mengumpulkan bukti pelanggaran, sementara tuduhan kecurangan terus berdatangan dari para peninjau internasional.
Rainsy mengatakan ia berharap bukti tersebut dapat memperkuat seruan partai itu agar diadakan penyelidikan yang didukung PBB atas apa yang katanya penipuan pemilu yang luas.