Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (16/12) menunjuk mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, sebagai penasihat pribadinya saat ia menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau ASEAN pada tahun depan.
Anwar mengatakan bahwa peran Thaksin selama kepemimpinannya di ASEAN akan bersifat informal, bersama dengan penasihat lainnya dari beberapa negara anggota blok tersebut.
Anwar mengumumkan hal itu selama kunjungan Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, putri bungsu Thaksin dan anggota keempat dari keluarga mereka yang memegang jabatan politik tertinggi di Thailand, ke Malaysia.
"Terima kasih telah menyetujui ini karena kami membutuhkan pengalaman seorang negarawan [seperti Thaksin]," kata Anwar tentang Thaksin selama konferensi pers bersama Paetongtarn.
Thaksin, 75 tahun, merupakan tokoh penting dalam politik Thailand selama dua dekade terakhir. Pengaruhnya diperkirakan akan membentuk pemerintahan saat ini, mengingat pemerintahan tersebut telah berganti beberapa kali dalam seperempat abad terakhir.
Thaksin dilarang menjabat setelah dinyatakan bersalah atas penyalahgunaan kekuasaan dan konflik kepentingan. Ia membantah tudingan itu dan memilih mengasingkan diri selama 15 tahun. Namun meski mengasingkan diri, ia tetap berperan sebagai pemain utama dalam kekacauan yang melanda Thailand.
Thaksin kembali ke Thailand pada Agustus 2023 dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara, tetapi raja Thailand memberinya amnesti dengan memotongnya menjadi satu tahun saja. Ia hanya menghabiskan beberapa jam di penjara sebelum dipindahkan ke rumah sakit dengan alasan kesehatan, di mana ia menghabiskan enam bulan sebelum akhirnya dibebaskan bersyarat pada Februari.
Taipan yang memecah belah itu bersikeras bahwa ia telah pensiun dari dunia politik. Namun para pesaingnya di kalangan royalis dan militer tetap skeptis, percaya bahwa ia masih memegang kendali dalam pemerintahan putrinya.
BACA JUGA: Laporan PBB Tuduh Militer Myanmar Lakukan Kejahatan PerangThaksin aktif terlibat dalam Partai Pheu Thai yang ia dirikan dan sering memberikan pernyataan publik mengenai kebijakan pemerintah. Ia juga bertemu dengan mantan Perdana Menteri Kamboja yang berpengaruh, Hun Sen, yang kini putranya menjabat sebagai perdana menteri, serta Presiden Prabowo Subianto.
Menurut media Thailand, Thaksin berupaya menjadi mediator dalam konflik yang sulit diselesaikan di Myanmar, yang diperintah oleh junta militer, sebuah tantangan besar yang dihadapi Anwar sebagai ketua ASEAN.
Menteri Luar Negeri Thailand mengonfirmasi pada Mei bahwa Thaksin, dalam kapasitas pribadi, bertemu dengan para pesaing junta Myanmar sebagai upaya untuk menengahi perundingan. [ah/rs]