Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan ia berharap anggota parlemen dapat mencapai keputusan akhir tentang kemungkinan perpanjangan kehadiran militer AS di negara itu pada pertemuan Selasa.
Maliki membuat komentar itu dalam pernyataan yang dimuat di situsnya Senin malam menjelang pertemuan blok-blok politik negara itu di kediaman Presiden Irak, Jalal Talabani.
Pasukan AS dijadwalkan mundur dari Irak pada akhir tahun, namun pejabat AS dan Irak telah menyatakan keprihatinan tentang kemampuan Baghdad untuk mengatasi keamanan setelah penarikan.
Amerika Serikat semakin frustrasi dengan tidak adanya keputusan dari Irak mengenai apakah Irak akan mengupayakan perpanjangan.
Ketua Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Laksamana Mike Mullen mengatakan Selasa bahwa ia memahami tantangan politik yang sulit terkait kemungkinan kesepakatan, tetapi mengulangi bahwa para pemimpin Irak harus memutuskan "sesegera mungkin."
Mullen mengatakan kepada wartawan akan ada suatu waktu ketika sudah terlambat untuk membalikkan rencana penarikan, dan semua pasukan AS akan harus pergi.
Dia juga mengatakan setiap kesepakatan untuk mempertahankan pasukan Amerika di Irak sampai melewati tenggat waktu harus mencakup jaminan kekebalan hukum bagi pasukan AS.
Ketua Gabungan Kepala Staf itu berkomentar setelah pertemuan dengan Maliki di Baghdad. Dia juga menuduh Iran campur tangan di Irak. Katanya Teheran mempersenjatai militan yang telah melakukan serangan di tanah Irak.