Polisi: Perampokan di Poso Didalangi Kelompok Teroris

  • Yoanes Litha

Polisi militer di Poso, Sulawesi Tengah. Menurut polisi, masih banyak buronan teroris bersembunyi di hutan. (Foto: Dok)

Perampokan bersenjata api terjadi di Poso, yang diduga merupakan upaya pengumpulan dana oleh kelompok teroris.
Pihak Kepolisian Resort Poso Provinsi Sulawesi Tengah meminta masyarakat Poso waspada menyusul peristiwa perampokan bersenjata api yang terjadi di wilayah itu pada Selasa Malam (16/7).

Berdasarkan pengembangan intelijen perampokan itu, yang terjadi di desa Trimulya Kecamatan Poso Pesisir Utara, diindikasikan merupakan upaya mengumpulkan dana oleh kelompok teroris Poso, ujar Kepala Kepolisian Resort Poso AKBP Susnadi di Markas Kepolisian Resort Poso, Rabu (17/7).

"Dari pengembangan intelijen, patut diduga pelaku terlibat kelompok teroris di Poso. Jadi kami mengindikasikan kelompok itu memang sedang menambah perbekalan, entah itu peralatan atau kemungkinan menambah dana,” ujarnya.

Perampokan di desa Trimulya itu terjadi di sebuah toko penjualan isi ulang pulsa dan perangkat telepon genggam. Pelaku menodongkan pistol ke kepala pemilik usaha bernama Sri Hartini, 19, sementara pelaku lainnya merampas kalung emas 5 gram yang dikenakan korban, berikut enam buah ponsel. Kedua pelaku kemudian melarikan diri dengan sepeda motor.

Pihak Kepolisian di Poso yang menerima laporan perampokan tersebut mengerahkan puluhan personel dari Polres Poso, Polsek Poso Pesisir dan Polsek Poso Pesisir Utara untuk melakukan razia serentak di sejumlah titik di jalan Trans Sulawesi ke arah Poso, namun kedua pelaku tidak berhasil ditemukan.

Made Dwi Arsana, 27, suami dari Sri Hartini yang menjadi korban perampokan mengatakan masyarakat resah dengan banyaknya kasus kejahatan.

Berdasarkan data Kepolisian di Poso, masih terdapat setidaknya 21 buronan teroris Poso yang belum tertangkap.