Sebuah mobil van polisi berulang kali menabrak para demonstran yang ikut dalam rapat umum anti Amerika di depan kedutaan Amerika di ibukota Filipina, Manila, mengakibatkan beberapa orang luka-luka.
Demonstrasi hari Rabu (19/10) diikuti sekitar seribu orang menuntut Amerika mengakhiri kehadiran militernya di Filipina. Polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan masa.
Gambar video menunjukkan para `demonstran mengelilingi sebuah mobil van polisi dan memukulinya dengan tongkat kayu sebelum pengemudi berulang kali menabrak mereka dengan mobilnya. Salah satu pemimpin protes, Renato Reyes, mengatakan sedikitnya tiga demonstrans dirawat di rumah sakit.
Di samping itu paling sedikit 23 ditangkap karena melemparkan cat merah pada sekelompok polisi.
Para demonstran mendukung seruan Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar Filipina menjalankan kebijakan luar negeri yang tidak bergantung pada Amerika, sekutu lama Filipina. [sp]