Polisi telah menembak mati seorang wanita di dekat gedung Capitol, di Washington hari Kamis (3/10), setelah ia berusaha menerobos barikade dan mengebut dari kejaran polisi.
WASHINGTON, DC —
Polisi telah menembak mati seorang wanita di dekat gedung kongres, Capitol, di Washington hari Kamis (3/10), setelah ia berusaha menerobos barikade di dekat Gedung Putih kemudian ngebut dari kejaran polisi.
Kepala Polisi Washington Cathy Lanier mengatakan kepada para wartawan wanita itu tewas setelah polisi melepaskan tembakan ke kendaraannya. Lanier mengatakan tembakan dilepaskan setidaknya di dua lokasi dalam konfrontasi itu Kamis sore.
Kepala Polisi Capitol Kim Dine mengatakan insiden itu tampaknya tidak terkait terorisme. Dine mengatakan seorang polisi yang terluka dalam pengejaran itu kini dalam keadaan stabil, dan polisi lain menyelamatkan bocah berusia setahun dari mobil itu setelah pengejaran.
Polisi menolak berkomentar mengenai motif wanita yang mengendarai mobil itu. Mereka mengatakan insiden itu masih dalam penyelidikan.
Kawasan Kongres hari Kamis (3/10) siang langsung ditutup dan kebijakan “lockdown” atau larangan keluar masuk diberlakukan. Keselamatan para anggota kongres di dalam gedung itu tidak pernah terancam.
Peter Bert, warga AS yang berasal dari Florida sedang beristirahat di depan Capitol Hill setelah lelah mengelilingi beberapa museum di kawasan Monumen Nasional yang semuanya tutup akibat penghentian operasi pemerintah sejak 1 Oktober lalu. Ia baru akan makan ketika mendengar suara letusan senjata. Beberapa polisi yang berjaga di gedung Kongres itu pun segera menyuruhnya tiarap.
Frank Schwang, seorang pegawai federal yang sedang dirumahkan dan kebetulan berada di sekitar Capitol Hill melihat langsung bagaimana sebuah mobil sedan hitam melintas dengan kecepatan tinggi dikejar oleh mobil polisi Capitol. Mobil itu berhenti dan polisi meminta pengemudinya keluar, tetapi sang pengemudi malah kabur dan berputar di sekitar Capitol Hill sebelum akhirnya ditembak polisi.
“Saya sedang di bukit di depan Capitol Hill ketika insiden itu terjadi. Saya berada sekitar 15 meter dari sebuah mobil sedan hitam yang berkecepatan tinggi dan dikejar polisi Capitol. Mereka menghentikan mobil itu, membuka pintunya dan meminta pengemudinya keluar. Tetapi ia malah mundur dan menabrak sebuah mobil polisi, berputar dan kabur. Itulah ketika saya melihat polisi melepaskan tembakan. Kemudian polisi Capitol mendatangi kami, menyuruh kami tiarap,” papar Frank.
Pejabat-pejabat di Washington DC mengatakan polisi telah menembak seorang perempuan yang berusaha mengendarai mobil melewati barikade di dekat Gedung Putih sebelum melaju dengan kecepatan tinggi dan dikejar hingga ke Capitol Hill.
Polisi Capitol mengatakan dalam kejar-kejaran itu perempuan tersebut menabrak sebuah mobil polisi dan melukai seorang petugas. Ia diterbangkan dengan helikopter menuju ke rumah sakit terdekat.
Kebijakan “lockdown” atau melarang orang masuk dan keluar kompleks Capitol Hill diberlakukan selama beberap waktu. Tetapi tidak ada ancaman bagi anggota-anggota Kongres yang ada di dalam gedung itu.
Seorang pejabat polisi memberi keterangan singkat kepada para wartawan bahwa insiden ini merupakan insiden “terpisah” dan tidak terkait dengan teroris.
Dalam konferensi pers Kamis sore, kepala polisi Washington DC Cathy Lanier mengatakan pengemudi perempuan itu tewas. Seorang anak berusia sekitar satu tahun yang ada di dalam mobil tersebut selamat dan kini berada di tempat yang aman.
Stasiun televisi Alhurra menunjukkan sebuah rekaman video yang menggambarkan kekacauan dalam pengejaran mobil itu.
Lewat pemberitahuan melalui email, polisi Capitol Hill menyarankan orang-orang di dalam gedung Kongres itu untuk “tetap berada di dalam dan menyingkir dari pintu dan jendela”. Wartawan VOA di Kongres Cindy Saine mengatakan beberapa anggota Kongres dikunci di dalam majelis sidang.
Senat juga menghentikan seluruh kegiatan sebelum kebijakan “lockdown” dicabut dan Secret Service mengeluarkan semua orang dari Pennsylvania Avenue yang terletak di depan Gedung Putih.
Para pejabat mengatakan Presiden Barack Obama berada di dalam Gedung Putih ketika insiden terjadi dan telah diberi laporan tentang hal itu.
Insiden ini terjadi di tengah penghentian sebagian operasi pemerintah yang dimulai 1 Oktober lalu setelah para anggota Kongres tidak mencapai kesepakatan tentang RUU anggaran.
Kepala Polisi Washington Cathy Lanier mengatakan kepada para wartawan wanita itu tewas setelah polisi melepaskan tembakan ke kendaraannya. Lanier mengatakan tembakan dilepaskan setidaknya di dua lokasi dalam konfrontasi itu Kamis sore.
Kepala Polisi Capitol Kim Dine mengatakan insiden itu tampaknya tidak terkait terorisme. Dine mengatakan seorang polisi yang terluka dalam pengejaran itu kini dalam keadaan stabil, dan polisi lain menyelamatkan bocah berusia setahun dari mobil itu setelah pengejaran.
Polisi menolak berkomentar mengenai motif wanita yang mengendarai mobil itu. Mereka mengatakan insiden itu masih dalam penyelidikan.
Kawasan Kongres hari Kamis (3/10) siang langsung ditutup dan kebijakan “lockdown” atau larangan keluar masuk diberlakukan. Keselamatan para anggota kongres di dalam gedung itu tidak pernah terancam.
Peter Bert, warga AS yang berasal dari Florida sedang beristirahat di depan Capitol Hill setelah lelah mengelilingi beberapa museum di kawasan Monumen Nasional yang semuanya tutup akibat penghentian operasi pemerintah sejak 1 Oktober lalu. Ia baru akan makan ketika mendengar suara letusan senjata. Beberapa polisi yang berjaga di gedung Kongres itu pun segera menyuruhnya tiarap.
Frank Schwang, seorang pegawai federal yang sedang dirumahkan dan kebetulan berada di sekitar Capitol Hill melihat langsung bagaimana sebuah mobil sedan hitam melintas dengan kecepatan tinggi dikejar oleh mobil polisi Capitol. Mobil itu berhenti dan polisi meminta pengemudinya keluar, tetapi sang pengemudi malah kabur dan berputar di sekitar Capitol Hill sebelum akhirnya ditembak polisi.
“Saya sedang di bukit di depan Capitol Hill ketika insiden itu terjadi. Saya berada sekitar 15 meter dari sebuah mobil sedan hitam yang berkecepatan tinggi dan dikejar polisi Capitol. Mereka menghentikan mobil itu, membuka pintunya dan meminta pengemudinya keluar. Tetapi ia malah mundur dan menabrak sebuah mobil polisi, berputar dan kabur. Itulah ketika saya melihat polisi melepaskan tembakan. Kemudian polisi Capitol mendatangi kami, menyuruh kami tiarap,” papar Frank.
Pejabat-pejabat di Washington DC mengatakan polisi telah menembak seorang perempuan yang berusaha mengendarai mobil melewati barikade di dekat Gedung Putih sebelum melaju dengan kecepatan tinggi dan dikejar hingga ke Capitol Hill.
Polisi Capitol mengatakan dalam kejar-kejaran itu perempuan tersebut menabrak sebuah mobil polisi dan melukai seorang petugas. Ia diterbangkan dengan helikopter menuju ke rumah sakit terdekat.
Kebijakan “lockdown” atau melarang orang masuk dan keluar kompleks Capitol Hill diberlakukan selama beberap waktu. Tetapi tidak ada ancaman bagi anggota-anggota Kongres yang ada di dalam gedung itu.
Seorang pejabat polisi memberi keterangan singkat kepada para wartawan bahwa insiden ini merupakan insiden “terpisah” dan tidak terkait dengan teroris.
Dalam konferensi pers Kamis sore, kepala polisi Washington DC Cathy Lanier mengatakan pengemudi perempuan itu tewas. Seorang anak berusia sekitar satu tahun yang ada di dalam mobil tersebut selamat dan kini berada di tempat yang aman.
Stasiun televisi Alhurra menunjukkan sebuah rekaman video yang menggambarkan kekacauan dalam pengejaran mobil itu.
Lewat pemberitahuan melalui email, polisi Capitol Hill menyarankan orang-orang di dalam gedung Kongres itu untuk “tetap berada di dalam dan menyingkir dari pintu dan jendela”. Wartawan VOA di Kongres Cindy Saine mengatakan beberapa anggota Kongres dikunci di dalam majelis sidang.
Senat juga menghentikan seluruh kegiatan sebelum kebijakan “lockdown” dicabut dan Secret Service mengeluarkan semua orang dari Pennsylvania Avenue yang terletak di depan Gedung Putih.
Para pejabat mengatakan Presiden Barack Obama berada di dalam Gedung Putih ketika insiden terjadi dan telah diberi laporan tentang hal itu.
Insiden ini terjadi di tengah penghentian sebagian operasi pemerintah yang dimulai 1 Oktober lalu setelah para anggota Kongres tidak mencapai kesepakatan tentang RUU anggaran.