Setelah pengumuman Kim Jong Un tentang senjata strategis baru yang sedang dipersiapkannya, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo menyampaikan harapan agar pemimpin Korea Utara itu akan mengambil pendekatan berbeda. Pompeo mengatakan pembicaraan dengan Korea Utara telah meredakan ketegangan lama antar kedua negara.
Wartawan VOA Zlatica Hoke melaporkan, Kim Jong Un memberi sinyal bahwa ia tidak senang dengan status quo yang ada.
Berbicara dengan pejabat-pejabat partai komunis menjelang berakhirnya tahun 2019 lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan bahwa Pyongyang akan segera mengungkapkan “senjata strategis” baru dan mungkin akan mengakhiri moratorium dua tahun tentang percobaan nuklir.
BACA JUGA: Kim Jong Un: Korut Tak Lagi Terikat Moratarium Uji Coba NuklirDalam wawancara dengan Fox News Channel, Pompeo mengatakan ia berharap Kim akan membuat pilihan yang tepat.
“Kami berharap Kim akan mengambil pendekatan berbeda. Ketika Presiden Trump baru menjabat ada ancaman perang dengan Korea Utara, yang menjadi keprihatinan nyata rakyat Amerika. Kami mengatakan kami akan memberikan bantuan yang lebih baik bagi rakyat Korea Utara. Kami yakin presiden, atau Kim, akan membuat keputusan yang tepat,” ujar Pompeo.
Alih-alih menyampaikan pidato Tahun Baru – yang sudah menjadi tradisi – Kim justru menyampaikan laporan lengkap kepada sidang pleno partai di mana ia mengatakan tidak ada gunanya mematuhi moratorium pengujian nuklir dan rudal jarak jauh, karena Amerika tetap menolak melonggarkan sanksi ekonominya.
BACA JUGA: Kim Jong Un Siap Tunjukkan Senjata Strategis Baru pada DuniaWarga di negara tetangga, Korea Selatan, frustrasi karena tidak adanya kemajuan menuju perdamaian yang langgeng.
“Saya kira tidak akan ada solusi karena baik Amerika maupun Korea Utara sama-sama keras kepala dengan cara mereka masing-masing,” tukas Kim Gun Soo.
Ia mengatakan kedua pihak seharusnya membuat konsesi. “Senjata nuklir merupakan upaya terakhir Korea Utara. Itulah sebabnya mereka berupaya membuat senjata nuklir dan mengapa Amerika menekan Korea Utara dengan sanksi ekonomi. Mereka seharusnya selangkah demi selangkah menurunkan ketegangan. Korea Utara seharusnya menghentikan program senjata nuklir mereka dan Amerika mencabut sanksi ekonomi. Saya kira dengan cara ini kita dapat mencapai perdamaian,” imbuhnya.
Trump menganggap redanya ketegangan dengan Korea Utara sebagai salah satu pencapaian penting dalam kebijakan luar negerinya. Tetapi perundingan dengan Korea Utara sebagian besar menemui jalan buntu sejak KTT Trump dan Kim di Hanoi Februari lalu, dan Kim memberi tenggat kepada Amerika untuk melonggarkan sanksi ekonomi hingga akhir tahun 2019 lalu. (em/ii)