Pramuka Amerika menjauhkan diri dari sengketa politik Amerika setelah Presiden Donald Trump menyampaikan pidato yang kontroversial dimuka ribuan pramuka di perkemahan nasional mereka.
"Pramuka Amerika sama sekali tidak memihak, dan tidak mendukung posisi, produk, layanan, kandidat politik atau falsafah manapun," kata kelompok tersebut pada hari Selasa. "Undangan bagi Presiden Amerika untuk menghadiri Jambore Nasional adalah tradisi lama dan sama sekali bukan merupakan dukungan bagi partai politik atau kebijakan khusus manapun."
Presiden Trump awalnya mengatakan kepada Pramuka di Jambore Pramuka Nasional Senin malam di West Virginia bahwa dia tidak akan berbicara tentang politik. "Siapa yang mau membicarakan politik dihadapan Pramuka?" katanya.
Tetapi, dalam pidatonya selama setengah jam, Presiden Trump melontarkan serangan pada mantan Presiden Barack Obama dan saingannya dalam pemilu tahun lalu, Hillary Clinton dari Partai Demokrat, dan menyerang media berita "palsu" dan "hal mengerikan yang dikenal dengan Obamacare," undang-undang perawatan kesehatan nasional yang diusahakan akan dicabut oleh Trump. Dia berbicara tentang para pembuat undang- undang yang kotor di Washington dan membanggakan kemenangannya dalam pemilihan Presiden.
Beberapa pemimpin Pramuka menggunakan media sosial untuk mencemoohkan pidato Trump, dan halaman Facebook kelompok tersebut dipenuhi dengan komentar yang mengritik presiden karena menggunakan pertemuan Pramuka untuk melancarkan serangan politik.
Senator Chris Murphy, anggota partai Demokrat dari Connecticut, menulis dalam Twitter, "Sebagai pemimpin Pramuka, perut saya sakit karena apa yang dilakukan Trump hari ini. Kalau Anda belum melihatnya, jangan. Pidato itu benar-benar jelek."
Sekitar 40.000 Pramuka, para pemimpin dan relawan datang menghadiri Jambore Pramuka, acara yang diadakan setiap empat tahun sekali. (SP/II)