Putra Presiden Joe Biden, Hunter, tiba di pengadilan pada hari Senin (3/6) untuk pemilihan juri dalam kasus senjata federal terhadapnya setelah gagalnya kesepakatan dengan jaksa untuk menghindari persidangan yang mendekati pemilu 2024. Ibu Negara Jill Biden tiba tak lama setelah itu, memasuki gedung pengadilan untuk mendukung putranya.
Joe Biden mengatakan bahwa sebagai presiden dia tidak akan mengomentari persidangan pidana tersebut tetapi sebagai seorang ayah dia memiliki "cinta yang tak terbatas pada putranya, kepercayaan padanya, dan rasa hormat terhadap kekuatannya."
"Saya Presiden, tapi saya juga seorang Ayah," katanya dalam sebuah pernyataan. "Jill dan saya mencintai putra kami, dan kami sangat bangga dengan sosoknya saat ini."
Hunter Biden, yang menghabiskan akhir pekan bersama orang tuanya, telah didakwa di Delaware dengan tiga tindak pidana berat yang berasal dari pembelian senjata api pada tahun 2018 ketika dia, menurut memoarnya, berada dalam kecanduan narkoba. Dia dituduh berbohong kepada pengedar senjata berlisensi federal, membuat klaim palsu pada aplikasi yang digunakan untuk menyaring pemohon senjata api ketika dia mengatakan dia bukan pengguna narkoba, dan memiliki senjata secara ilegal selama 11 hari.
BACA JUGA: Vonis Bersalah Trump Picu Retorika Kampanye Capres ASDia telah mengaku tidak bersalah dan berargumen bahwa dia dijadikan sasaran secara tidak adil oleh Departemen Kehakiman, setelah Partai Republik mengecam perjanjian yang sekarang sudah tidak berlaku itu sebagai perlakuan khusus terhadap putra presiden dari Partai Demokrat tersebut.
Persidangan ini dilakukan hanya beberapa hari setelah Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik pada tahun 2024, dinyatakan bersalah atas 34 dakwaan pidana di Kota New York. Juri menyatakan mantan presiden tersebut bersalah atas rencana menutupi pembayaran uang tutup mulut kepada seorang aktris porno untuk menghindari berita merugikan pada kampanye kepresidenannya pada tahun 2016. Kedua kasus pidana tersebut tidak berkaitan, namun kedekatan keduanya menggarisbawahi bagaimana pengadilan pidana menjadi pusat perhatian selama kampanye pemilu tahun 2024.
Hunter Biden juga menghadapi persidangan terpisah di California pada bulan September atas tuduhan gagal membayar pajak sebesar $1,4 juta. Kedua kasus tersebut sedianya diselesaikan melalui kesepakatan dengan jaksa pada bulan Juli lalu, yang merupakan puncak dari penyelidikan selama bertahun-tahun terhadap urusan bisnisnya. [lt/jm]