Presiden Iran, PM Israel Sampaikan Pidato di PBB

  • Made Yoni

Presiden Iran Hassan Rouhani menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB hari Kamis (22/9).

Sidang Umum PBB ke 71 masih berlangsung di New York, setelah sehari sebelumnya mencapai terobosan berarti dengan bertambahnya negara yang mendukung konferensi Paris untuk menggalang tindakan terpadu terkait perubahan Iklim.

Sidang tahunan PBB kembali dilanjutkan hari Kamis (22/9) dengan debat umum di mana sejumlah kepala negara anggota PBB termasuk Presiden Iran, Hassan Rouhani dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyampaikan pidato mereka.

Benjamin Netanyahu dalam pidatonya hari ini memaparkan konflik yang dihadadapi negaranya dengan Palestina, dan bahwa konflik itu bukan hanya mengenai pemukiman tapi mengenai keberadaan negara Yahudi. Ia menyatakan siap untuk bernegosiasi dengan Palestina, jika Palestina benar-benar mengakui keberadaan Yahudi dan siap hidup berdampingan.

Ia juga mengungkapkan rasa optimisme pada PBB yang sebelumnya dipandang kerap memojokkan Israel.

PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB hari Kamis (22/9).

Netanyahu yakin tidak lama lagi Israel bisa berharap pada banyak negara untuk membela Israel, perlahan-lahan katanya kecaman para duta besar PBB terhadap Israel akan berakhir. Ia juga mengundang Presiden Palestina Mahmod Abbas untuk berunding langsung dan berbicara di hadapan rakyat Israel.

Hari Kamis sebuah pertemuan tingkat tinggi diselenggarakan Sekjen PBB Ki-Moon untuk memperingati 13 tahun Pendeklarasian Hak untuk Pembangunan.

Panel diskusi juga berlangsung di markas PBB mengenai upaya mencegah dan mengakhiri kejahatan keji, yang menjadi tantangan besar bagi DK PBB.

Pertemuan tentang perlindungan kawasan kelautan juga diikuti Bahama, Italia, Fiji dan Belanda. Sementara itu terkait pembangunan yang berkesinambungan sejumlah pemimpin dunia bertemu membahas energi geothermal dan energi-energi terbarukan.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menlu Retno Marsudi mengadakan sejumlah pertemuan bilateral termasuk dengan Menlu Korea Selatan, dan pada malam hari bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla akan meluncurkan kampanye Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap PBB untuk periode 2019-2020. [my]