Presiden Jerman, Joachim Gauck bertemu dengan pengacara yang mewakili wartawan terkenal dan pembangkang Gao Yu di Kedutaan Besar Jerman di Beijing hari Senin (21/3) malam.
Pertemuan pertama kali diungkapkan oleh Su Yutong, seorang aktivis hak asasi China yang tinggal di Jerman yang memuat foto tersebut di Twitter .
Shang Baojun, salah satu dari dua pengacara Gao, kata para pejabat Beijing tahu mengenai pertemuan itu.
"Polisi memperingatkan kami kalau datang ke sini, tapi mereka tidak menimbulkan masalah besar," kata Shang, penyiar radio International Jerman, Deutsche Welle, tempat dulu Gao bekerja. Media Jerman itu menegaskan bahwa anak Gao hadir pada pertemuan tersebut.
"Kami berbicara tentang sistem hukum China, sistem peradilan, hubungan antara pengacara dan peradilan, gereja-gereja dan kontrol pemerintah atas gereja," kata Mo Shaoping, salah satu pengacara Gao kepada VOA.
Karena Presiden Gauck pernah tinggal di negara Komunis Jerman Timur, Mo menambahkan, mudah baginya untuk memahami penumpasan baru-baru ini oleh China terhadap kebebasan berbicara.
"Dia berpendapat situasi China saat ini memiliki banyak kesamaan dengan Jerman Timur," kata Mo, dan ditambahkannya, diskusi mereka lebih terpusat pada penegakan hukum China secara umum dan bukan kasus-kasus individual, tapi Gauck tidak menyebutkan kasus Gao Yu saat bertemu dengan para pejabat China, Senin.
Gao , usia 71 tahun, telah dipenjara tiga kali untuk pekerjaannya sebagai wartawan dan pegiat hak asasi manusia. Dia dipenjara bulan April 2015 setelah pengadilan tinggi Beijing menghukumnya karena membocorkan rahasia negara dan menjatuhkan hukuman tujuh tahun penjara.
Dalam dakwaan itu, pihak berwenang menuduh Gao mengirim apa yang disebut "Dokumen Nomer Sembilan", sebuah dokumen internal yang beredar dalam partai komunis untuk organisasi berita asing, meskipun dokumen tersebut telah dimuat online. Setelah naik banding, hukumannya dikurangi menjadi lima tahun, dan media pemerintah China kemudian mengumumkan dia telah dibebaskan dengan alasan kesehatan. [ps/jm]