Presiden Korea Selatan Janjikan Tidak Akan Terjadi Perang Kedua dengan Korea Utara

Presiden Korsel Moon Jae-in berbicara dalam konferensi pers menandai hari ke-100 masa pemerintahannya (foto: Jung Yeon-Je/Pool Photo via AP)

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah berjanji untuk mengupayakan persetujuan Seoul sebelum melakukan tindakan militer terhadap Korea Utara karena program rudal nuklir dan balistiknya.

Presiden Moon hari Rabu berjanji untuk mencegah konflik militer lainnya di Semenanjung Korea dalam sebuah konferensi pers yang menandai 100 hari pertama masa jabatannya. Perang saudara 1950-53 antara perang Korea Utara dan Korea Selatan berakhir dengan sebuah gencatan senjata, sehingga kedua pihak secara teknis tetap dalam keadaan perang.

Moon yang lebih condong berhaluan liberal mulai menjabat bulan Mei dengan janji untuk memulihkan hubungan dengan Pyongyang, termasuk menunjuk seorang utusan khusus ke Utara, namun uluran tangannya telah ditolak oleh rezim yang terisolasi tersebut. Moon mengatakan pada hari Kamis bahwa dia bersedia untuk bersabar dengan Korea Utara, namun memperingatkan bahwa Korea Utara akan melintasi “garis merah” jika negara itu mempersenjatai rudal balistik antar benua (ICBM) dengan hulu ledak nuklir.

Ketegangan tampaknya telah berkurang dalam beberapa hari ini setelah Presiden Trump dan Pyongyang saling menyatakan serangkaian komentar keras menyusul babak baru sanksi terhadap Korea Utara yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB, dan setelah adanya laporan bahwa badan intelijen Amerika telah menyimpulkan bahwa Korea Utara telah membangun sebuah hulu ledak nuklir yang bisa dipasang di di sebuah rudal. [lt]