Presiden Korsel: Jika Korut Gunakan Nuklir, Rezim Kim Jong Un Bisa Tumbang

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyampaikan pidatonya dalam perayaan peringatan 76 tahun Hari Angkatan Bersenjata Korea di Seongnam, Korea Selatan, 1 Oktober 2024. (Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS)

Peringatan tersebut muncul beberapa minggu setelah Korea Utara menyebarkan foto-foto fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya. 

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, memperingatkan pada Selasa (1/10) bahwa rezim Kim Jong Un di Korea Utara bisa hancur jika Pyongyang akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Seoul.

Yoon mengatakan hal itu pada acara peringatan ulang tahun berdirinya angkatan bersenjata Korea Selatan. Acara tersebut akan dimeriahkan dengan parade militer dan penerbangan jet tempur di Seoul yang akan digelar pada Selasa sore hari.

"Jika Korea Utara berusaha menggunakan senjata nuklir, mereka akan menghadapi respons militer kami yang tegas dan luar biasa," ujar Yoon saat berbicara di hadapan 5.300 anggota militer yang berkumpul di Pangkalan Udara Seoul.

"Hari itu akan menandai berakhirnya rezim Korea Utara," tambahnya. Ia menekankan kekuatan aliansi keamanan negara itu dengan Amerika Serikat, yang mengerahkan puluhan ribu tentara di Korea Selatan.

Parade militer untuk memperingati hari angkatan bersenjata ke-76 di Seoul, Korea Selatan, 1 Oktober 2024. (Foto: Kim Soo-hyeon/REUTERS)

Dalam parade itu, Korea Selatan memamerkan rudal balistik terbesarnya -- Hyunmoo-5, yang mampu menghancurkan bunker bawah tanah -- untuk pertama kalinya sebagai bagian dari acara tersebut.

Sebuah pesawat pengebom berat B-1B Amerika tampak melakukan manuver udara diiringi oleh jet tempur F-15K untuk memperlihatkan kekuatan aliansi keamanan antara Seoul dan Washington.

Korea Utara mengecam penerbangan tersebut dalam sebuah pernyataan Wakil Menteri Pertahanan Nasional, Kim Kang Il, yang disiarkan oleh media milik pemerintah, KCNA.

Militer Korea Utara akan "memantau dengan saksama kerapnya penyebaran" dari aset-aset strategis tersebut, tambahnya. Ia juga menekankan bahwa militer Pyongyang "sepenuhnya siap untuk mempertahankan negara bersenjata nuklir tersebut secara menyeluruh."

BACA JUGA: Korut Luncurkan Beberapa Rudal Balistik Jarak Pendek

Peringatan Yoon tersebut muncul beberapa minggu setelah Korea Utara menyebarkan foto-foto fasilitas pengayaan uranium untuk pertama kalinya. Dalam foto tersebut, tampak pemimpin Kim Jong Un sedang mengunjungi lokasi sambil memerintahkan peningkatan mesin sentrifugal untuk mendukung persenjataan nuklir negara itu.

Badan intelijen Korea Selatan menyatakan bahwa penyebaran foto tersebut "ditujukan kepada Amerika Serikat,” sekaligus ingin menginformasikan bahwa Korea Utara mampu memproduksi puluhan senjata nuklir yang berasal dari persediaan uranium dan plutonium yang sangat diperkaya.

Minggu lalu, seorang anggota parlemen Korea Selatan mengatakan kepada wartawan bahwa Badan Intelijen Nasional memperingatkan Korea Utara bahwa mereka mungkin akan melakukan uji coba nuklir yang ketujuh setelah pemilihan umum Amerika Serikat pada November. [ah/rs]