Presiden Meksiko Tolak Seruan Trump untuk Tumpas Kartel dengan Kekuatan Senjata

Presiden Meksiko, Andres Obrador

Presiden Meksiko, Andres Obrador telah menolak seruan Presiden Amerika Donald Trump untuk melancarkan perang melawan kartel-kartel kejahatan di Meksiko. Trump sebelumnya menawarkan bantuan Amerika untuk menumpas kartel-kartel narkoba itu menyusul pembunuhan atas sembilan warga Amerika di sebuah jalan di Meksiko Utara.

Obrador mengatakan, Meksiko akan bertindak sesuai dengan kedaulatan dan kebebasannya sendiri untuk mengejar para penjahat yang bertanggung jawab, tapi menolak usul untuk menumpas mereka dengan kekuatan senjata.

Sebuah bangkai mobil yang hangus terbakar ditemukan di pinggir jalan dengan sisa-sisa jenazah sebagian korban. Tiga orang perempuan dan 14 anak-anak sedang bepergian dalam sebuah konvoi antara negara bagian Sonora dan Chihuahua, ketika mereka diserang oleh orang-orang bersenjata yang diperkirakan anggota kartel narkoba.

BACA JUGA: Perang Antargeng di Meksiko, 9 Warga AS Tewas, Termasuk Bayi Kembar

Trump mengatakan kepada Obrador bahwa kartel-kartel itu telah menjadi terlalu kuat dan sudah tiba saatnya pemerintah Meksiko melancarkan perang untuk menumpas mereka dengan bantuan Amerika.

Namun, Obrador menjawab bahwa membunuhi anggota geng bersenjata itu tidak akan menyelesaikan masalahnya.

“Tentu saja kami tidak menghendaki hal ini terjadi, tapi kami berpendapat menembaki dan membantai mereka, dan menggunakan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalahnya,” kata Obrador.

Meksiko sejak lama telah berusaha menumpas kelompok-kelompok penjahat yang terorganisasi, dan ketika geng-geng bersenjata itu menjadi lebih kuat dari polisi, pemerintah menggunakan tentara untuk melawan mereka. Kendati begitu, jumlah korban pembunuhan oleh kartel-kartel narkoba itu terus meningkat.

Dalam waktu 12 tahun terakhir, di Meksiko tercatat hampir seperempat juta korban pembunuhan, yang kebanyakan terkait dengan perang antara kelompok narkoba yang bersaing.

Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengatakan, keluarga Mormon yang terbunuh itu kemungkinan menjadi korban perebutan kawasan antara dua geng yang bersaing.

Cukong-cukong narkoba yang kuat diperkirakan telah membagi-bagi kawasan Meksiko menjadi daerah kekuasaan mereka, dan bahkan ada tuduhan terjadinya kolusi antara polisi dan kelompok penjahat itu. Pemerintah pusat Meksiko tampaknya tidak berdaya melawan kelompok-kelompok bersenjata yang semakin kuat itu.

Senator Mitt Romney, seorang warga Mormon dan pengecam Trump mengatakan hari Selasa (6/11) bahwa Presiden berhak menuntut diambilnya tindakan atas kelompok penjahat yang beroperasi dekat pembatasan Amerika. (ii/jm)