Presiden Myanmar Thein Sein mengatakan peran vital militer negara itu perlahan-lahan mulai dikurangi dalam transisi menuju demokrasi.
Dalam pidato peringatan tiga tahun pemerintahnya, Thein Sein hari Rabu (26/3) mengatakan kepada parlemen bahwa Myanmar berada pada titik kritis dan masih membutuhkan militer untuk memainkan peran penting.
Presiden Thein Sein juga mendesak mereka yang ini melakukan amandemen konstitusi tahun 2008 untuk melakukannya sesuai hukum.
Namun para politisi dari kelompok oposisi dan aktivis-aktivis HAM mengecam lambatnya proses reformasi tersebut, seperti upaya perdamaian dengan kelompok-kelompok gerilyawan etnis dan penetapan amandemen konstitusi.
Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi yang mendorong amandemen konstitusi itu hari Rabu mengatakan ketidaksepakatan terkait reformasi seharusnya diselesaikan lewat dialog.
Pemenang Nobel Perdamaian itu sedang mengupayakan pertemuan dengan Presiden Thein Sein, ketua parlemen Thura Shwe dan panglima militer Min Aung Hlaing.
Presiden Thein Sein juga mendesak mereka yang ini melakukan amandemen konstitusi tahun 2008 untuk melakukannya sesuai hukum.
Namun para politisi dari kelompok oposisi dan aktivis-aktivis HAM mengecam lambatnya proses reformasi tersebut, seperti upaya perdamaian dengan kelompok-kelompok gerilyawan etnis dan penetapan amandemen konstitusi.
Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi yang mendorong amandemen konstitusi itu hari Rabu mengatakan ketidaksepakatan terkait reformasi seharusnya diselesaikan lewat dialog.
Pemenang Nobel Perdamaian itu sedang mengupayakan pertemuan dengan Presiden Thein Sein, ketua parlemen Thura Shwe dan panglima militer Min Aung Hlaing.