Dalam pidato hari Minggu di ibukota Abuja, Presiden Jonathan mengatakan sejumlah anggota Boko Haram berada dalam cabang eksekutif, legislatif dan yudisial Nigeria, serta dalam militer.
Ia mengatakan situasi ini lebih parah dibanding pada masa perang saudara Nigeria pada akhir tahun 1960an karena sulit menentukan siapa yang menjadi anggota Boko Haram.
Kelompok militan itu telah mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan mematikan, termasuk pemboman hari Natal atas sebuah gereja dekat Abuja yang menewaskan lebih dari 30 orang. Pihak berwenang menyalahkan sekte itu atas puluhan penembakan dan pemboman lain.
Presiden Jonathan baru-baru ini menyatakan keadaan darurat di 15 lokasi di Nigeria Utara sebagai bagian dari upaya mengalahkan kelompok itu, yang berjuang untuk perluasan hukum Islam.