Presiden Obama Perpanjang Sanksi terhadap Birma

Pemimpin oposisi Birma, Aung San Suu Kyi. Pemerintah AS menilai penindasan partai-partai oposisi masih terus berlangsung di Birma.

Presiden Amerika Barack Obama mengatakan penindasan besar-besaran oposisi demokratis di Birma belum diselesaikan.

Presiden Amerika Barack Obama telah memperpanjang sanksi ekonomi Amerika terhadap Birma satu tahun lagi, dengan mengatakan penindasan besar-besaran oposisi demokratis di negara itu belum diselesaikan.

Perpanjangan sanksi itu dikenakan Senin malam ketika Departemen Luar Negeri Amerika dan organisasi-organisasi HAM menyerukan lagi pembebasan 2.200 tahanan politik di Birma.

Human Rights Watch mengecam pengumuman pemerintah Birma sebelumnya hari Senin mengenai program pengampunan terbatas, dan menyebutnya “tanggapan yang tidak ada artinya” terhadap tuntutan akan peningkatan kebebasan politik.

Program pengampunan itu, yang diumumkan oleh Presiden Thein Sein, mengurangi hukuman mati menjadi penjara seumur hidup dan mengurangi satu tahun hukuman penjara lainnya. Tidak jelas apakah tahanan politik akan turut memperoleh pengurangan hukuman.

Dalam pernyataannya memperpanjang sanksi Amerika terhadap Birma, Obama mengatakan penindasan partai-partai oposisi yang berkepanjangan merupakan ancaman yang tidak biasa dan luar biasa terhadap keamanan nasional Amerika Serikat. Bunyi pernyataan itu hampir sama dengan apa yang dimuat dalam pernyataan perpanjangan sebelumnya.