Presiden Palestina akan Gelar Pertemuan Timur Tengah di New York

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour bertepuk tangan menyusul persetujuan atas rancangan resolusi Majelis Umum PBB untuk menyatakan keprihatinan atas penggunaan kekuatan berlebihan oleh tentara Israel melawan warga sipil Palestina di markas PBB, New York, 13 Juni 2918.

Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan, Rabu (19/9), Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengundang para diplomat, menteri luar negeri dan wakil Timur Tengah di Dewan Keamanan PBB untuk bertemu di sela sidang Majelis Umum pekan depan untuk membahas prospek perdamaian.

Pertemuan itu diadakan berkaitan dengan krisis dalam hubungan dengan pemerintahan Trump atas pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan pemangkasan bantuan kepada Palestina, kantor berita AFP melaporkan.

Abbas akan bertemu dengan sekitar 30 menteri dan diplomat termasuk ketua dari beberapa komite PBB yang mengurus berbagai isu Palestina pada 26 September, sehari sebelum ia memberikan pidato di hadapan sidang Majelis Umum.

Duta Besar Riyad Mansour tidak merinci keterangannya tetapi mengatakan kepada wartawan ada ‘pergeseran radikal’ oleh pemerintahan Trump terhadap proses perdamaian Israel-Palestina.

Pimpinan Palestina memutuskan kontak dengan Gedung Putih setelah Presiden Trump memutuskan memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem, yang bagian timurnya diklaim Palestina sebagai ibukota mereka. Para pemimpin Palestina melihat pemerintahan Trump jelas-jelas bias memihak Israel.

Sejurus setelah Abbas mengucapkan pidato di sidang Majelis Umum, giliran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpidato yang diperkirakan bakal berisi penolakan keras atas apa yang diucapkan Abbas. [al]