Laporan Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) mendapati blokade sepuluh tahun oleh Israel terhadap jalur Gaza membuat tidak mungkin bagi penduduk Palestina di sana membangun ekonomi mereka. Organisasi PBB itu mengingatkan, wilayah kecil itu dalam waktu tidak lama bisa menjadi tidak layak dihuni manusia tahun 2020 jika keadaan sekarang tidak diatasi.
Laporan tersebut menyebutkan pengangguran di wilayah Palestina yang diduduki itu mencapai 27% atau tetinggi di dunia. Yang paling terdampak, demikian laporan, adalah kelompok perempuan dan orang muda.
Kordinator UNCTAD untuk bantuan kepada bangsa Palestina, Mahmoud Elkhafif mengatakan yang paling terpukul oleh situasi ekonomi yang memburuk itu adalah sektor pertanian.
"Ada studi yang menunjukkan sektor pertanian di Gaza merosot antara 35 dan 45%. Sebagaimana diketahui, sektor pertanian merupakan bantal perekonomian yang pada dasarnya menyerap pengangguran. Bayangkan dampaknya," tukas Elkhafif.
Pudarnya harapan akan pertumbuhan di Gaza dan Tepi Barat, menurut laporan, sebagian besar akibat larangan perjalanan yang diberlakukan Israel, yang membuat luarbiasa sulit bagi warga Palestina bekerja di Israel sementara bantuan dari negara donor sangat berkurang.
Laporan mengingatkan, kondisi kehidupan di Gaza terus memburuk. Krisis tenaga listrik di sana semakin parah, dengan rumahtangga hanya mendapat aliran listrik dua jam sehari. Hanya 10% penduduk yang punya akses ke air bersih yang cukup.
Deputi Sekretaris Jenderal UNCTAD, Isabelle Durant menyebut situasi itu tidak dapat dipertahankan.
"Tidak dapat dipertahankan karena listrik, karena air, karena kemiskinan, orang muda dan perempuan sepenuhnya dilupakan dalam proses pembangunan sosial bahkan dalam proses perkembangan budaya. Jadi saya tidak optimistis meskipun saya tahu ini bukan baru. Memang bukan baru, dan tiap tahun bertambah sulit," kata Isabelle.
Untuk menjamin dicapai kebangkitan yang bersinambung, para penyusun laporan mengatakan Israel mesti mencabut blokade sepenuhnya dan perekonomian Gaza serta Tepi Barat mesti disatukan kembali. UNCTAD mengatakan, perekonomian wilayah itu bisa tumbuh sampai 10% hanya dengan menyingkirkan semua bentuk larangan yang dikenakan Israel terhadap perdagangan dan investasi di Palestina. [al]