Presiden Palestina Ingin Hindarkan Peningkatan Kekerasan dengan Israel

Warga Palestina mencoba mengevakuasi seorang pria yang terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di pos pemeriksaan Qalandia dekat Ramallah, Tepi Barat (6/10). (Reuters/Mohamad Torokman)

Pernyataan itu dikeluarkan ketika pasukan Israel bentrok dengan pemuda Palestina dalam demonstrasi di pos pemeriksaan antara Yerusalem dan kota Ramallah, Tepi Barat.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan ia ingin menghindarkan peningkatan kekerasan dengan Israel, sebuah pernyataan menyusul kerusuhan yang telah menyebar dalam beberapa hari ini dan menimbulkan kekhawatiran akan pergolakan baru.

Pernyataan itu dikeluarkan Selasa (6/10) ketika pasukan Israel bentrok dengan pemuda Palestina dalam demonstrasi di pos pemeriksaan antara Yerusalem dan kota Ramallah, Tepi Barat.

Ratusan warga Palestina berdemonstrasi di pos pemeriksaan Qalandia dan sebagian melemparkan batu. Pasukan Israel dengan mengenakan peralatan anti-kerusuhan menembakkan peluru karet dan melemparkan granat kejut untuk membubarkan kerumunan.

Ketegangan Meningkat Setelah Penembakan Maut di Tepi Barat

Kekerasan antara pasukan Israel dan Palestina telah meningkat dalam satu minggu ini, terutama menyangkut tempat suci Yerusalem Timur yang dihormati oleh kaum Muslim seperti masjid al-Aqsa dan Bukit Bait Tuhan bagi Yahudi.

Empat warga Israel tewas pekan lalu dalam serangan penembakan dan penikaman di Yerusalem dan Tepi Barat, sementara pasukan Israel telah menewaskan empat orang Palestina, termasuk remaja laki-laki berusia 13 tahun, di tengah protes dengan kekerasan.

Polisi Israel juga telah menangkap lima orang Palestina yang dituduh terlibat dalam penembakan kendaraan yang lewat pekan lalu yang menewaskan sepasang suami istri warga Israel. [gp]