Hampir empat juta orang dari beragam ras dan agama memadati jalan-jalan kota Paris dan kota-kota lain di Perancis hari Minggu (11/1) guna menunjukkan solidaritas pada 17 korban yang dibunuh dalam serangan teroris di Paris pekan lalu. Pejabat-pejabat Perancis mengatakan inilah demonstrasi jalanan terbesar dalam sejarah negara itu.
Suasana di Paris tampak beragam. Ada yang menangis terisak, ada pula yang berdansa. Tetapi semua menunjukkan rasa solidaritas tanpa membedakan asal mereka, baik Yahudi, Katholik, Muslim atau warga Perancis biasa.
Lebih dari 40 pemimpin dunia bergabung bersama Presiden Perancis Francois Hollande menautkan tangan berjalan bersama melalui jalan-jalan di Paris.
Di antara yang hadir adalah Perdana Menteri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Ukraina Petro Poroshenko. Amerika diwakili Duta Besar Amerika Untuk Perancis Jane Hartley.
Pejabat-pejabat Perancis menyebut pembantaian 7 Januari lalu terhadap kantor tabloid satir “Charlie Hebdo” di Paris dan serangkaian serangan berdarah pasca pembantaian itu sebagai tindakan teroris.
Demonstrasi ini dinilai sebagai yang terbesar dalam sejarah Perancis, di mana hampir 4 juta orang diperkirakan ikut turun ke jalan-jalan. Kerumunan besar massa memenuhi jalan antara dua tempat terkenal di Paris – yaitu Place de la Republique dan Place de la Nation – selama beberapa jam.
Sebuah video salah seorang tersangka pelaku yang muncul di media sosial hari Minggu setelah ia tewas terbunuh, menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan balasan terhadap serangan udara anti-ISIS yang dipimpin Amerika, di mana Perancis menjadi salah satu mitranya.
Video itu menunjukkan seorang laki-laki yang diyakini sebagai Amedy Coulibaly – yang menurut polisi Perancis terkait penembakan seorang polisi perempuan dan penyanderaan sebuah supermarket kosher setelah serangan di “Charlie Hebdo” itu.
Polisi Perancis hari Minggu juga mengumumkan bahwa senjata yang digunakan untuk menyandera belasan orang di supermarket kosher di Paris hari Jum’at (9/1) itu sama dengan yang digunakan dalam serangan yang melukai seorang pelari dua hari sebelumnya. Coulibaly tewas ketika polisi menyerbu supermarket itu. Empat sandera juga tewas dalam insiden itu.
Dalam perkembangan lainnya, Jaksa Agung Amerika Eric Holder yang sedang menghadiri pertemuan di Paris mengumumkan Presiden Barack Obama mengundang para pemimpin dunia ke Washington untuk menghadiri KTT anti-teror tanggal 18 Februari mendatang, guna mengatasi aksi kekerasan oleh para ekstrimis.