Tiba di Yogyakarta hari Selasa sore, presiden Slovakia Ivan Gasparovic langsung mengunjungi pabrik cerutu Taru Martani dan pusat kerajinan perak di Kotagede, dan dijamu santap malam oleh Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono ke-10 di Kraton Yogyakarta.
Hari Rabu Presiden Slovakia mengunjungi desa Kinahrejo, wilayah paling parah terkena erupsi gunung Merapi akhir tahun 2010, lalu menuju hunian sementara Plosokerep dan berkunjung ke TK Aisyiyah Bustanul Afhfal (ABA) di dusun Ngrangkah serta menyerahkan bantuan berupa prasarana sekolah termasuk alat permainan siswa senilai 50-juta rupiah.
Kepala Sekolah TK ABA, Ngatinah, menyebutkan, sekolah yang dipimpinnya harus berpindah- pindah karena 2 kali gedung rusak dan tersapu lahar akibat erupsi Merapi.
Ngatinah mengatakan, “ (Sekolah tersebut ) berdirinya tahun 1989, kena bencana dan ambruk lalu pindah ke Pangukrejo, setelah itu tidak punya biaya untuk membenahi lalu pindah ke rumah penduduk, kira-kira satu tahun, gedung sudah jadi lalu kena bencana ini ".
Presiden Gasparovic, melalui seorang penerjemah, mengaku gembira bisa bertemu dengan penduduk di lereng Merapi dan menyerahkan bantuan untuk sekolah setempat.
Ia mengatakan, “ Sangat senang bahwa saya bisa datang hari ini dan juga dengan hadiah yang kecil (nilainya). Hadiah, yang nanti saya berharap anak-anak senang sekali, kalau anak-anak, bapak dan ibu yang ada disini senang saya sendiri juga senang dan juga rombongan saya akan sangat senang. Semoga anak-anak yang tadi kita lihat selalu tersenyum".
Kepada tamunya, Gubernur Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono ke-10 menyampaikan informasi tentang korban erupsi Merapi dan upaya penanganannya oleh pemerintah setempat.
Ia mengatakan, “ Akibat erupsi Merapi ada 2682 Kepala Keluarga yang kehilangan rumahnya, ditampung di beberapa tempat, dengan tempat penampungan sementara. Sebagian sudah menempati rumah permanen, kemungkinan besar sedang kita proses nanti (kawasan) ini kita ubah menjadi bangunan yang permanen”.
Selanjutnya presiden Slovakia beserta rombongan menuju ke candi Borobudur. Lalu, dari bandara Adi Sucipto Yogyakarta mereka melanjutkan lawatan ke Manila Filipina.