Presiden Swiss hari Senin (4/3) menegaskan bahwa “anti-Semitisme tidak mempunyai tempat di Swiss,” setelah penikaman brutal akhir pekan lalu terhadap seorang pria Yahudi Ortodoks, yang diduga dilakukan oleh seorang remaja yang berjanji setia kepada kelompok ISIS.
“Serangan pisau di Zurich mengejutkan saya,” tulis Presiden Viola Amherd di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Dia menambahkan bahwa ia turut berduka bagi korban dan seluruh warga Yahudi di negara tersebut.
Pria Yahudi Ortodoks berusia 50 tahun itu ditikam di kota terbesar di Swiss pada Sabtu malam, dan polisi awalnya mengatakan dia “terluka parah.”
Namun Federasi Komunitas Yahudi Swiss mengatakan kepada kantor berita Swiss Keystone-ATS pada hari Senin bahwa nyawa pria tersebut tidak lagi dalam bahaya.
Sebuah pernyataan polisi pada hari Minggu mengatakan motif serangan itu masih belum jelas namun para penyelidik sedang mencari kemungkinan bahwa itu adalah “kejahatan anti-Semit.”
Remaja Swiss berusia 15 tahun dengan latar belakang Tunisia itu dituduh melakukan serangan tersebut, kata kantor kejaksaan remaja pada hari Senin. Ditambahkan bahwa remaja tersebut telah ditahan.
Penyelidik sedang menyelidiki apakah penyerang bertindak sendirian atau tidak, katanya.
BACA JUGA: Wapres AS Tegur Israel, Dorong Gencatan Senjata di GazaAncaman serangan besar
Tersangka membuat video yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, kata kepala polisi wilayah Zurich Mario Fehr pada konferensi pers.
Dalam video tersebut, remaja tersebut menyuarakan kesetiaannya kepada kelompok jihad Negara Islam (ISIS) dan menyerukan untuk memerangi orang-orang Yahudi di seluruh dunia, kata polisi, menurut Keystone-ATS.
Dalam video itu, pemuda tersebut mengancam akan melakukan serangan besar-besaran terhadap orang-orang Yahudi di Swiss, dengan mengatakan bahwa ia akan menyerbu sebuah sinagoga dan “menyakiti sebanyak mungkin orang Yahudi,” sebelum turun ke jalan dan “mencoba membantai” non-Muslim.
Polisi Zurich mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah meningkatkan keamanan di sekitar ilembaga-lembaga Yahudi sebagai “tindakan pencegahan.”
Penangkapan di Belgia
Sementara itu, di Brussel, empat tersangka jihadis muda yang ditangkap di Belgia pada akhir pekan lalu merencanakan serangan terhadap gedung konser di ibu kota, kata jaksa federal pada Senin (4/3).
“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa sebuah gedung konser di Brussel menjadi sasaran secara spesifik dan konkrit, dengan tindakan yang direncanakan dalam beberapa minggu,” kata kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan. [lt/jm]