Presiden Amerika Donald Trump memuji Pasukan Demokratik Suriah yang berhasil merebut kembali kendali kota Raqqa dari ISIS.
Dalam pernyataan tertulis Sabtu (21/10,) Trump mengatakan kekalahan ISIS di tempat yang sebelumnya diproklamirkan sebagai ibu kota organisasi itu, merefleksikan “terobosan penting” dalam kampanye melawan ISIS di seluruh dunia. “Dengan pembebasan ibukota ISIS dan sebagian besar wilayah yang dikuasainya, akhir kekhalifahan ISIS sudah di depan mata,” kata Presiden Trump dalam pernyataan tertulis.
Trump menambahkan, “langkah selanjutnya adalah transisi menuju tahap baru dimana kita akan mendukung pasukan keamanan lokal, mengurangi kekerasan di Suriah dan memajukan kondisi menuju perdamaian abadai.”
Meskipun keberhasilan merebut Raqqa merupakan pukulan signifikan terhadap kelompok teror ISIS, gambar-gambar yang dikirim dari kota itu menunjukkan kehancuran yang luar biasa setelah perang selama empat bulan untuk mengusir militan ISIS. Sebagian besar gedung-gedung kini menjadi puing-puing dan puluhan ribu penduduknya terpaksa mengungsi.
Kelompok Pemantau HAM Suriah yang berkantor di Inggris melaporkan lebih dari 3.200 warga sipil tewas selama pertempuran untuk merebut Raqqa.
Berbicara kepada wartawan di Washington DC pekan ini melalui saluran telekonferensi dari Baghdad, Juru Bicara Koalisi pimpinan Amerika, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan pasukan di lapangan telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi warga sipil. “Di Raqqa dan seluruh Surisah, fokus kami tetap pada upaya mengurangi resiko jatuhnya warga sipil, sementara terus mengejar dan mengalahkan teroris ISIS di setiap kesempatan sewaktu mereka berupaya mempertahankan daerah-daerah yang tersisa,” ujar Dillon.
Warga Raqqa yang sebelumnya terpaksa mengungsi berharap diijinkan kembali ke rumah mereka setelah militan ISIS berhasil diusir. Tetapi otorita SDF di Raqqa mengatakan pada VOA, hampir tidak mungkin warga bisa segera kembali karena kerusakan dahsyat yang ditimbulkan pasca konflik selama beberapa bulan ini.
Dalam perkembangan lainnya, kelompok-kelompok bantuan mengatakan sangat membutuhkan bantuan bagi warga yang mengungsi, terutama menjelang datangnya musim dingin. [em]