Kampanye untuk referendum Turki mengenai apakah akan memperbesar kekuasaan presiden telah memasuki tahap terakhir, di mana Presiden Recep Tayyip Erdogan berpidato di hadapan para pendukung yang melambaikan bendera di sebuah daerah Istanbul, untuk menggalang dukungan pada usahanya memperoleh penambahan kekuasaan.
Erdogan telah memperjuangkan gagasan mengubah tata pemerintahan Turki dari sitem parlementer ke presidensial. Ia menyerukan kepada bangsanya agar memberi suara hari Minggu (15/4) agar menyetujui amandemen UUD untuk menghapuskan jabatan perdana menteri, dan menyerahkan semua kekuasaan eksekutif kepada presiden. Perubahan itu, katanya, akan mendatangkan kestabilan yang sangat dibutuhkan ke Turki.
Tetapi para pengkritik mengemukakan Erdogan, yang telah berkuasa sebagai perdana menteri dan presiden sejak tahun 2003 telah semakin menjadi otoriter dan takut perubahan tersebut hanya akan memperkuat cengkramannya pada kekuasaan dalam sistem yang tidak mempunyai perimbangan kekuasaan. [gp]