Presiden Venezuela Nicolas Maduro hari Sabtu (24/7) mengatakan akan memulai dialog dengan kelompok oposisi di negara itu bulan Agustus mendatang di Meksiko, dengan difasilitasi Norwegia; sebuah proses yang diharapkannya akan diterima Amerika.
Kelompok oposisi Mei lalu mengubah strategi dan menunjukkan kesediaan untuk kembali berunding guna menyelesaikan krisis politik di negara anggota OPEC itu.
Perekonomian Venezuela yang dulunya makmur, telah ambruk sejak berkuasanya Maduro pada tahun 2013. Amerika dan Uni Eropa – serta lawan-lawan politiknya di dalam negeri – menuduhnya telah melakukan korupsi, pelanggaran HAM dan mencurangi pemilu yang memenangkan kembali dirinya pada tahun 2018. Maduro membantah tuduhan itu.
Sejumlah diplomat tinggi Amerika, Belgia dan Kanada mengatakan siap merevisi sanksi terhadap pemerintahan Maduro jika dialog dengan kelompok oposisi menghasilkan kemajuan signifikan menuju pemilu yang bebas dan adil.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa kami siap berangkat ke Meksiko,” ujar Maduro dalam wawancara di jaringan televisi yang didanai pemerintah “Telesur” Sabtu malam (24/7). “Kami siap memulai diskusi yang rumit dan agenda yang sulit.”
BACA JUGA: Pemerintah Maduro Kecam Rencana untuk Bunuh PresidenKelompok oposisi Venezuela yang dipimpin oleh Juan Guaido telah menuduh Maduro menggunakan putaran perundingan sebelumnya untuk mengulur-ulur waktu ketika menghadapi tekanan diplomatik dan sanksi oleh Amerika dan negara-negara lain. Amerika dan beberapa negara Barat mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela sesungguhnya.
Kelompok-kelompok oposisi mengatakan mereka siap merundingkan syarat-syarat pemilu presiden dan parlemen dengan pemerintahan Maduro. Sebaliknya Maduro mengatakan ia ingin agar perundingan difokuskan pada pencabutan sanksi-sanksi Amerika yang menarget sektor keuangan dan perminyakannya.
Ditambahkannya, perundingan akan melibatkan “seluruh kelompok oposisi,” merujuk pada politisi-politisi oposisi yang menolak seruan Guaido untuk memboikot pemilu parlemen tahun 2020 lalu, yang dengan mudah dimenangkan oleh Partai Sosialis Bersatu pimpinan Maduro. [em/jm]