Presiden Venezuela Nicolas Maduro hari Minggu menyerukan penyelidikan terhadap politisi oposisi terkemuka atas pernyataan palsu bahwa pemerintah melakukan serangan kimia seperti terjadi di Suriah terhadap demonstran.
Walikota daerah Caracas, David Smolansky hari Sabtu mengecam adanya gas merah yang sebelumnya tak terlihat yang digunakan untuk membubarkan ribuan demonstran yang dalam beberapa hari terakhir turun ke jalan-jalan menentang Maduro.
Jenis dan komposisi gas atau asap itu tidak jelas. Tetapi beberapa demonstran mengatakan di media sosial bahwa penggunaan gas itu di tengah tembakan gas air mata menyebabkan mual dan muntah, sedangkan pendukung pemerintah menyatakan itu mirip pijar pengendali massa yang digunakan di Spanyol.
Ditengah penumpasan oleh polisi hari Sabtu, Smolansky pada akun Twitter menuduh Maduro “mulai menggunakan senjata kimia seperti terjadi di Suriah.'' Cuitan itu segera beredar luas dan ditanggapi kritikus pemerintah sebagai sinyal seberapa jauh Maduro mengandalkan pasukan keamanan untuk menekan pembangkang.
Maduro menanggapi dengan menyerukan penyelidikan terhadap Smolansky, dan mengatakan “pesan jahatnya'' adalah usaha untuk meletakkan landasan bagi intervensi militer Amerika. Dalam pernyataan di televisi pemerintah, ia mengatakan, “Venezuela dalam sejarahnya tidak pernah mempunyai senjata biologis, kimia atau nuklir.''[ka]