Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh pemerintahan Trump hendak membunuhnya.
Dalam pidato di televisi Kamis (11/10) malam, bekas supir bus dan ketua serikat buruh itu mengatakan Amerika telah meminta pemerintah Kolombia, negara tetangga Venezuela, untuk membunuhnya, Reuters melaporkan.
Ia tidak menjelaskan tuduhan itu dan tidak juga memberi bukti, sementara Kementerian Informasi Venezuela tidak merespon sejumlah permintaan untuk memberi keterangan lebih lanjut.
Maduro merasa bahwa ia telah menjadi korban ‘perang ekonomi’ yang dipimpin oleh musuh-musuhnya yang didukung Amerika.
Ia membantah membatasi kebebasan berpolitik, sebaliknya mengatakan para pemimpin oposisi yang didukung Washington mencoba membunuhnya dan berusaha menjatuhkannya lewat aksi protes.
Ditanya mengenai tuduhan Maduro itu, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan: “Kebijakan AS untuk mengedepankan kembalinya demokrasi di Venezuela secara damai dan tertib, tidak berubah.” [al]