Presiden Yaman Tinggalkan Istana di Kota Aden

Warga mencari perlindungan saat terjadi baku tembak antara pemberontak Houthi dan milisi pendukung Presiden Hadi di kota Aden, Rabu (25/3).

Para pemberontak Syiah Houthi yang didukung unit-unit militer meneruskan usaha mereka untuk merebut kota Aden di Yaman selatan, Rabu (25/3).

Para pejabat Yaman mengatakan, Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi hari Rabu (25/3), melarikan diri dari istananya di kota Aden ke sebuah lokasi yang dirahasiakan, sementara para pemberontak Syiah Houthi yang didukung unit-unit militer meneruskan usaha mereka untuk merebut kota itu.

Para pejabat Yaman mengatakan, pesawat-pesawat tempur Yaman di Aden, yang terbang dari pangkalan-pangkalan udara yang dikuasai pemberontak Houthi dan sekutu-sekutunya, menarget kompleks kepresidenan, yang dibalas dengan tembakan meriam-meriam anti-pesawat.

Para pejabat mengatakan, Hadi kini berada di lokasi aman di kota itu.

"Dia dalam keadaan baik dan sedang mengatur perlawanan rakyat dari bagian selatan untuk mencegah pasukan milisi itu memasuki Aden," kata Mohammed Meram, seorang ajudan Presiden Hadi kepada kantor berita Reuters.

Para pejabat urusan penerbangan mengatakan, bandara internasional di Aden menghentikan operasi mereka, Rabu, karena situasi keamanan di kota itu.

Beberapa saat sebelum presiden lari meninggalkan istananya, para pemberontak merebut sebuah pangkalan udara utama di Yaman Selatan setelah bentrok dengan pasukan yang setia kepada Hadi, kata para pejabat militer dan penduduk.

Pangkalan udara Al-Anad, yang terletak sekitar 60 kilometer dari kota Aden, adalah tempat pelarian Hadi bulan lalu setelah berhasil melepaskan diri dari tahanan rumah yang diberlakukan para pemberontak Houthi di ibukota Sana’a.

Al-Anad merupakan lokasi intelijen penting, yang digunakan oleh personil AS dalam peluncuran pesawat tak berawak, menarget militan al-Qaida di Semenanjung Arab yang berbasis di Yaman.

Hari Sabtu, AS mengumumkan, semua personil negara itu yang masih tersisa kini telah meninggalkan Yaman, karena situasi keamanan yang kian memburuk.

Presiden Hadi telah meminta kepada DK PBB hari Selasa (24/3) agar melakukan intervensi militer untuk menghentikan pergerakan maju pemberontak Houthi.