Seorang pria yang menurut pihak berwenang mengintai Donald Trump selama 12 jam di lapangan golfnya di Florida dan menulis tentang keinginannya untuk membunuh Trump didakwa atas tuduhan percobaan pembunuhan pada Selasa (24/9).
Ryan Wesley Routh awalnya didakwa dengan dua pelanggaran senjata api federal. Peningkatan dakwaan yang tercantum dalam lima dakwaan mencerminkan penilaian Departemen Kehakiman bahwa ia secara metodis merencanakan untuk membunuh calon presiden dari Partai Republik tersebut, mengarahkan senapan ke semak-semak di sekitar lapangan golf West Palm Beach milik Trump pada suatu sore saat Trump sedang bermain di sana. Routh meninggalkan catatan yang menjelaskan maksudnya, kata jaksa penuntut.
Catatan pengadilan menunjukkan kasus tersebut telah diserahkan kepada Aileen Cannon, hakim federal yang ditunjuk Trump. Cannon menuai sorotan tajam atas penanganannya terhadap kasus pidana yang menuduh Trump menimbun dokumen rahasia secara ilegal di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida. Ia membatalkan kasus tersebut pada bulan Juli, dan keputusan tersebut kini sedang diajukan banding oleh tim jaksa penuntut khusus Jack Smith.
BACA JUGA: Juri Texas Bebaskan Sebagian Besar Pengemudi Konvoi Pendukung Trump terkait Insiden Bus 2020Dakwaan percobaan pembunuhan tersebut telah diprediksi selama sidang pengadilan pada Senin (23/9) di mana jaksa penuntut berhasil mengajukan argumen agar Routh, yang berusia 58 tahun, tetap berada di balik jeruji besi karena berisiko melarikan diri dan mengancam keselamatan publik.
Mereka menuduh bahwa Routh telah menuliskan rencananya untuk membunuh Trump dalam sebuah catatan tulisan tangan beberapa bulan sebelum penangkapannya pada 15 September lalu. Ia menyebut tindakannya sebagai "percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump" yang gagal dan menawarkan $150,000 bagi siapa saja yang bisa "menyelesaikan pekerjaan itu."
Catatan itu ada di dalam kotak yang tampaknya ditinggalkan Routh di rumah seorang saksi yang tidak dikenal beberapa bulan sebelum penangkapannya. Orang itu membuka surat itu, mengambil foto halaman depan surat itu, yang tertuju pada "Dear World," dan menghubungi penegak hukum setelah percobaan pembunuhan itu. Jaksa juga mengatakan Routh menyimpan di mobilnya daftar tempat-tempat yang ditulis tangan pada bulan Agustus, September, dan Oktober di mana Trump telah muncul atau diperkirakan akan hadir.
Dakwaan percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat utama presiden bisa berpotensi mendapat hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah.
Potensi penembakan itu digagalkan ketika seorang anggota pasukan pengamanan Dinas Rahasia Trump melihat wajah seorang pria yang sebagian tertutup dan laras senapan mencuat melalui pagar lapangan golf, di depan tempat Trump bermain.
BACA JUGA: Tertuduh Pelaku Percobaan Pembunuhan Trump Sudah Tulis Pesan tentang RencananyaPenangkapan itu terjadi dua bulan setelah Trump ditembak dan mengalami luka di telinga dalam percobaan pembunuhan selama rapat umum kampanye di Pennsylvania. Secret Service telah mengakui kegagalan yang menyebabkan penembakan itu tetapi mengatakan bahwa keamanan bekerja sebagaimana mestinya untuk menggagalkan potensi serangan di Florida.
Dakwaan awal yang dihadapi Routh dalam pengaduan pidana menuduhnya memiliki senjata secara ilegal meskipun telah beberapa kali dihukum karena tindak pidana berat dan memiliki senjata api dengan nomor seri yang dihapus. Jaksa penuntut umum biasanya mengajukan dakwaan awal yang mudah dibuktikan setelah penangkapan dan kemudian menambahkan pelanggaran yang lebih serius seiring dengan berkembangnya penyelidikan. [my/uh]