Industri otomotif di seluruh dunia merasakan efek bencana alam dan kecelakaan nuklir yang melanda manufaktur Jepang.
Jepang mengekspor banyak suku cadang mobil yang kemudian dipasang pada kendaraan yang dirakit di negara-negara lain. Hal ini berarti masalah Jepang juga dirasakan di Amerika di General Motors untuk sementara menutup satu pabrik di Eropa, dimana Wall Street Journal melaporkan bahwa Peugeot Citroen memotong produksi.
Beberapa pabrik mobil di Jepang kini sudah aktif kembali, lainnya akan segera dibuka, tetapi beberapa masih tutup. Pabrik-pabrik yang jauh dari daerah bencana sekalipun kadang-kadang terganggu operasinya oleh masalah pemadaman listrik dan transportasi.
Di Jepang, Toyota memulai kembali produksi Prius dan dua mobil hibrida Lexus Snin, tetapi diperkirakan akan tetap menutup pabrik-pabriknya yang lain minggu depan.
Honda masih menutup sarana produksinya sampai 3 April.
Subaru katanya mulai membuat lagi kendaraan mini, tetapi pabrik-pabrik lain yang membuat kendaraan penumpang akan tutup sampai akhir Maret.
Penghentian produksi ini akan mengurangi pilihan model, warna dan opsi mobil-mobil serta juga suku cadang.
Bencana ini juga berdampak pada pabrik ban, produsen minuman bir dan bisnis-bisnis lainnya.