Protes Besar di Seoul Menentang Presiden Korea Selatan

Para pengunjuk rasa Korea Selatan melakukan unjuk rasa untuk menuntut mundurnya Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye (5/11). Seoul, Korea Selatan. (foto: AP Photo/Ahn Young-joon)

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, dituntuk mundur atas skandal yang melibatkannya dengan orang lama kepercayaannya dan mantan penasihatnya.

Puluhan ribu orang Korea Selatan turun ke jalan-jalan ibukota Seoul hari Sabtu, menuntut pengunduran diri Presiden Park Geun-hye atas skandal yang melibatkannya dengan orang lama kepercayaannya dan mantan penasihatnya.

Wartawan Korea Selatan melaporkan demonstrasi massal itu merupakan pernyataan sentimen anti-pemerintah terbesar dalam beberapa tahun. Mereka mengutip perkiraan polisi bahwa jumlah demonstran sekitar 50.000 orang, tetapi menurut penyelenggara, jumlah massa jauh lebih besar dari itu.

Massa demonstran dengan memegang spanduk dan poster berisi tuduhan presiden berkhianat, berkumpul di alun-alun pusat (Gwangwhamun) untuk aksi mereka selama berjam-jam tetapi mulai bubar sebelum tengah malam. Hampir 20 ribu polisi bersiaga, siap mencegah setiap tindakan demonstran ke arah kantor dan kediaman presiden, Blue House, yang berjarak kurang dari dua kilometer dari lokasi tersebut.

Aksi-aksi lain unjuk rasa anti-Park berlangsung di kota-kota dan provinsi lain yang dianggap kubunya.

Protes itu berpusat pada persahabatan Presiden Park dengan Choi Soon-sil, usia 60 tahun, putri mendiang seorang tokoh agama, dan dua mantan pembantu presiden. Mereka dituduh menekan pengusaha Korea Selatan agar memberi 70 juta dolar kepada yayasan yang dikelola Choi. Selain itu, menurut demonstran, mereka percaya Choi telah memanipulasi kebijakan dan tindakan pemerintah dan memberi pengaruh yang tidak pantas kepada presiden - bahkan mengedit rancangan teks pidato Park.

Choi ditangkap beberapa hari lalu, dan mantan penasihat Park telah ditahan.

Dalam apa yang dianggap permintaan maaf kepada bangsanya, Park membahas dugaan korupsi itu Jumat malam dan berjanji akan memungkinkan penyidikan atas tindakannya di kantor. Namun, ia tidak menyebut tuduhan bahwa ia mengizinkan Choi ikut campur keputusan penting pemerintah mengenai kebijakan dan personil.

Di jalan-jalan hari Sabtu, demonstran menolak pernyataan Park dan menyatakan mereka tidak akan puas sampai ia mundur atau diberhentikan dari jabatan. Setidaknya, menyerahkan urusan dalam negeri ke perdana menteri yang dipilih parlemen. [ka]