Rapat DK PBB soal Yaman Berakhir Tanpa Hasil

Rapat darurat DK PBB untuk membahas Yaman tidak menghasilkan kesepakatan (foto: dok).

Rapat darurat Dewan Keamanan (DK) PBB yang digelar Jumat (1/5) gagal menghasilkan apapun mengenai krisis yang semakin parah di Yaman.

Rusia mengusulkan rapat tertutup DK PBB sehari setelah Sekretaris-Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan semua layanan mendasar bagi rakyat di Yaman hampir hancur total.

Negara termiskin di kawasan Arab itu semakin kacau menyusul pemberontakan kaum Houthi Syiah, yang lalu ditanggapi dengan ofensif udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin mengatakan ke-14 anggota lain dewan keamanan tidak mau mendukung resolusi yang diusulkan negaranya. Resolusi itu, kata Churkin, sedianya menuntut gencatan senjata atau paling tidak jeda kemanusiaan di Yaman.

Churkin mengatakan beberapa anggota dewan meminta waktu untuk berkonsultasi dengan pemerintah mereka.

Usulan resolusi Rusia itu juga sedianya meminta dilakukannya perundingan damai yang dipimpin PBB antara pihak-pihak yang berperang di Yaman.

Churkin juga mengatakan Amerika “seharusnya merasa bertanggungjawab atas dampak kemanusiaan karena mereka mendukung gempuran udara oleh koalisi itu.” Amerika belum berkomentar usai rapat itu.

PBB mengatakan lebih dari 1.200 orang telah tewas dalam konflik di Yaman, yang telah berubah menjadi perang tidak langsung antara Arab Saudi dan Iran, yang mendukung kelompok Houthi.