Para pekerja mengumpulkan mayat-mayat dari jalan-jalan di Maiduguri hari Senin (2/2), sehari setelah tentara Nigeria mengenyahkan upaya militan Boko Haram untuk mengambil alih kota itu.
Salah seorang petugas keamanan Nigeria mengatakan sedikitnya 500 militan tewas dalam pertempuran hari Minggu, meskipun angka tersebut belum dikukuhkan.
Seorang reporter untuk VOA di Maiduguri, Abdulkareem Haruna mengatakan banyak warga sipil tewas, sebagian karena berjuang bersama tentara, dan lainnya karena peluru nyasar dan pemboman oleh Angkatan Udara Nigeria.
Ratusan warga sipil bersenjata dengan senapan berburu, pentungan dan parang terlihat bergerak maju menuju dalam pertempuran hari Minggu itu. Mereka mengatakan ingin membantu tentara dalam menghadang militan.
Gubernur negara bagian Borno Kashim Shettima mengatakan Boko Haram menyerang Maiduguri melalui dua jalan utama, dengan maksud membunuh “sebanyak mungkin penduduk dan pengungsi domestik” di kota itu yang berasal dari bagian-bagian lain Nigeria.
Dia memberikan hormat baik kepada prajurit maupun para pejuang sipil, dan mengatakan ia yakin pemberontakan Boko Haram bisa diatasi.
Serangan hari Minggu itu merupakan upaya gagal kedua oleh Boko Haram untuk merebut ibukota negara bagian Borno itu. Serangan itu terjadi dua minggu sebelum pemilu di Nigeria tanggal 14 Februari.