Ratusan warga Mesir berdemonstrasi di Kairo memprotes parlemen yang baru, yang kata mereka “tidak sah”.
Demonstran itu meneriakkan kata-kata “pemilu tipuan” di depan kantor Mahkamah Agung hari Minggu, sambil polisi anti huru-hara mengetatkan penjagaan.
Aksi protes itu dimulai tidak lama setelah presiden Hosni Mubarak menepiskan tuduhan-tuduhan aktivis internasional dan aktivis HAM setempat yang mengatakan pemilihan anggota DPR bulan lalu berlaku curang.
Kata Mubarak hari Minggu, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kandidat dan para pendukung mereka tidak bisa diterima, tapi itu saja tidak bisa membatalkan hasil pemilu keseluruhan.
Partai Demokrasi Nasional pimpinan Presiden Mubarak mendapat kemenangan besar dalam pemilihan DPR tiru. Kedua kelompok oposisi utama memboikot pemilu putaran kedua itu untuk memprotes apa yang mereka sebut adanya penipuan.
Tokoh oposisi dan pemenang hadiah Nobel Mohammad el-Baradei minggu lalu menyerukan pemboikotan pemilu presiden yang akan datang, karena katanya, proses pemilu di Mesir adalah sandiwara saja. Pemerintah Amerika menyatakan kecewa dengan adanya laporan tentang ketidak-beresan yang terjadi dalam pemilu itu dan meragukan hasilnya.