Ratusan Warga Myanmar Mengungsi ke Negara Bagian Kayin

Para pengungsi Karen yang menghindari serangan udara militer Myanmar (foto: dok).

Ratusan warga sipil di Myanmar termasuk para aktivis, anggota mantan pemimpin de facto Liga Demokrasi Nasional (NLD), Aung San Suu Kyi dan penduduk desa di daerah-daerah warga etnis telah bersembunyi namun mereka tetap dibom oleh militer.

Sebagian dari mereka mengungsi ke negara bagian Kayin, di seberang Thailand. Ini adalah wilayah yang dikuasai oleh Persatuan Nasional Karen, sebuah organisasi etnis bersenjata yang tidak asing dengan konflik. Kelompok itu memperjuangkan otonomi yang lebih besar di Myanmar selama lebih dari tujuh dasawarsa.

Di Mae Sot, tanda-tanda peningkatan keamanan dapat dilihat di sepanjang perbatasan, ketika konflik meningkat di seberang sungai di negara bagian Kayin, Myanmar.

Ribuan warga sipil bersembunyi karena pasukan pemerintah terus melakukan tindakan brutal terhadap penduduk sipil, termasuk serangan-serangan udara tanpa pandang bulu.

Bagi sebagian migran, seperti mantan tentara Karen yang istrinya bekerja dan terdampar di Yangon dengan dua anaknya, setiap hari mendapat berita menyedihkan dari tanah airnya. “Keluarga saya dalam bahaya. Di luar gedung apartemen kami, otoritas Birma (Myanmar) mengawasi kami dan menggunakan ketapel untuk menghancurkan jendela gedung. Mereka menangkap orang karena pihak berwenang Birma tidak ingin mereka melawan," ungkapnya.

BACA JUGA: HRW: Militer Myanmar Hilangkan Paksa Ratusan Orang

Beberapa orang yang diasingkan seperti Myat Thu, mantan anggota Front Demokratik Mahasiswa Seluruh Birma, meninggalkan negara itu pasca pemberontakan tahun 1988, ketika militer menumpas demonstrasi anti-pemerintah yang menewaskan ratusan pengunjuk rasa.

Sudah 30 tahun sejak Myat Thu berjuang dengan tentara etnis di negara bagian Kayin, tetapi mantan aktivis itu masih memberi nasihat sukarela kepada semua orang yang menghadapi penyiksaan oleh para pemimpin kudeta. “Saya anjurkan bagi mereka yang berada dalam bahaya, untuk menghubungi kelompok etnis bersenjata terdekat, yang menurut saya sangat aman untuk bersembunyi sekarang ini," ujarnya.

Terlepas dari kecaman internasional, pasukan Myanmar terus melakukan serangan brutal terhadap warga sipil tidak bersenjata, seiring meningkatnya jumlah korban yang tewas.

Your browser doesn’t support HTML5

Ratusan Warga Myanmar Mengungsi ke Kayin di Seberang Thailand


Itulah sebabnya Persatuan Nasional Karen bersiap memberi perlindungan bagi warga Myanmar dari semua etnis yang melarikan diri.

“Kami sudah menyiapkan lahan untuk menampung orang-orang yang melarikan diri ke tempat yang aman di daerah Karen [Kayin] kami. Lebih dari 162 hektar untuk orang-orang buangan dari Myanmar," ujar seorang tokoh Karen.

Sewaktu tentara Myanmar terus melakukan tindakan keras terhadap warga sipil, jumlah mereka yang melarikan diri ke perbatasan diperkirakan meningkat. [ps/jm]