Presiden Amerika Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan pengurangan separuh tentara Amerika yang ditempatkan di Afghanistan dalam beberapa pekan mendatang. Langkah yang belum dikukuhkan oleh pemerintah Amerika ini telah mengejutkan para pejabat di negara yang dikoyak perang itu dan di kawasan sekitarnya.
Para pejabat Afghanistan secara terbuka telah mengabaikan pentingnya pengurangan pasukan itu. Akan tetapi secara pribadi mereka menyatakan khawatir pasukan keamanan nasional mereka akan menghadapi berbagai tantangan berat dalam membendung gerak maju Taliban tanpa dukungan Amerika.
Austin Scott Miller, jenderal Amerika yang memimpin pasukan internasional di Afghanistan berusaha menghilangkan kekhawatiran Afghanistan. Dalam pertemuannya dengan para pejabat Afghanistan, ia mengatakan, ia belum menerima perintah itu dan seandainya mendapat perintah pun, AS akan tetap memberi dukungan.
BACA JUGA: Jenderal AS: Tak Ada Perintah soal Pengurangan Pasukan di AfghanistanNamun para komentator politik di Kabul melihat laporan mengenai rencana pengurangan pasukan itu adalah merupakan hasil pertemuan antara para pejabat Amerika dan Taliban di Uni Emirat Arab.
Intizar Khadim, seorang analis politik Afghanistan, mengemukakan, "Laporan mengenai pernyataan presiden Trump tentang 7.000 tentara Amerika akan meninggalkan Afghanistan dalam waktu sangat dekat atau mungkin pada musim panas mendatang relevan dengan perdamaian Afghanistan dan kami optimistis mengenai dampak positif hal tersebut.”
Para pejabat dan komentator di negara tetangga, Pakistan, yang dituduh melindungi pimpinan Taliban Afghanistan, menyatakan telah lama mengantisipasi penarikan pasukan Amerika, tetapi pengurangan secara mendadak mungkin akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Beberapa analis mengesampingkan kemungkinan Taliban merebut kembali kekuasaan di Kabul dan memberlakukan kembali pemerintahan Islamis yang kontroversial di Afghanistan.
Asif Durrani, mantan duta besar Pakistan untuk Afghanistan, mengemukakan, “Para pembela Taliban menyatakan bahwa mereka menciptakan perdamaian di Afghanistan sewaktu mereka berkuasa. Sejujurnya, itu adalah kedamaian di kuburan.” (ab)