Enam tim delegasi Indonesia sedang berada di Amerika untuk mempererat kerjasama dan memastikan kemitraan komprehensif serta menyepakati beberapa perjanjian jangka panjang antar kedua negara.
Enam kelompok kerja yang tergabung dalam Komisi Bersama Indonesia dan Amerika mengadakan pertemuan sepanjang pekan ini di Washington DC. Enam kelompok kerja itu membawahi bidang demokrasi dan masyarakat madani, keamanan, pendidikan, perdagangan dan investasi, iklim dan lingkungan hidup, serta energi. Dalam pertemuan akbar hari Kamis lalu komisi bersama itu menyampaikan laporan kemajuan atas kerjasama yang telah dilakukan dan hasil-hasilnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyambut baik hal ini. Clinton menyatakan telah menyampaikan informasi kepada Kongres tentang kemungkinan penjualan delapan helikopter Apache untuk membantu memperkuat keamanan Indonesia dan kawasan. Juga sejumlah kerjasama perdagangan dan pendidikan.
“Pertemuan hari ini menunjukkan landasan kuat yang telah kita bangun bersama. Salah satu kepentingan utama kami adalah mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia-Pasifik. Hari ini saya umumkan bahwa pemerintah Obama telah memberitahu Kongres tentang potensi penjualan 8 helikopter jenis Apache AH-64D kepada pemerintah Indonesia. Kesepakatan ini akan memperkuat kemitraan komprehensif kita dan membantu memperkuat keamanan di seluruh kawasan,” kata Menlu Clinton.
Dalam bidang perdagangan, kerjasama antar kedua negara telah mencapai 26 milyar dollar tahun lalu. Investasi dalam bidang transportasi, energi dan infrastruktur juga telah menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebut kesepakatan antara Lion Air dan Boeing sebagai contoh, yang dalam sepuluh tahun ke depan jumlahnya mencapai 21 milyar dollar.
Pemerintah Amerika juga telah menandatangani kesepakatan untuk mewujudkan “Millenium Challenge Corporation” di mana dalam lima tahun ke depan, Amerika akan menanamkan investasi bernilai 600 juta dollar untuk pembangunan energi bersih, kesehatan anak dan program nutrisi, serta upaya-upaya membantu pemerintah Indonesia agar lebih terbuka dan transparan. Kesepakatan paling signifikan tampak dalam bidang pendidikan.
Clinton menambahkan, “Pertukaran akademis antar kedua negara meningkat dan aplikasi dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk berkunjung ke Amerika telah meningkat hingga sepertiga. USAID baru-baru ini memperluas program pendidikan dasarnya untuk memberi 83 juta dollar bagi program latihan guru dan pemberantasan tuna aksara bagi anak-anak, dan Amerika menyediakan dana beasiswa bernilai 20 juta dollar bagi mahasiswa Indonesia”.
Indonesia menyambut baik hasil pertemuan Komisi Bersama Indonesia dan Amerika di Washington ini. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan kini saatnya untuk memastikan agar kelompok kerja yang ada mempercepat pelaksanaan program yang telah disepakati agar diperoleh kemajuan dalam pertemuan tahun depan di Indonesia.
“Berdasarkan pembahasan yang telah kita lakukan, apa yang harus kita lakukan sekarang adalah memastikan kelompok-kelompok kerja dan komisi bersama kementerian untuk meningkatkan dan mempertahankan kecepatan pelaksanaan program sehingga ketika kita bertemu kembali tahun depan di Indonesia, kita dapat kembali melihat kemajuan penting dalam promosi hubungan bilateral kita,” ujar Menlu Marty.
Sebagian kelompok kerja masih melanjutkan pertemuan hingga minggu depan di Washington dan New York.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyambut baik hal ini. Clinton menyatakan telah menyampaikan informasi kepada Kongres tentang kemungkinan penjualan delapan helikopter Apache untuk membantu memperkuat keamanan Indonesia dan kawasan. Juga sejumlah kerjasama perdagangan dan pendidikan.
“Pertemuan hari ini menunjukkan landasan kuat yang telah kita bangun bersama. Salah satu kepentingan utama kami adalah mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Asia-Pasifik. Hari ini saya umumkan bahwa pemerintah Obama telah memberitahu Kongres tentang potensi penjualan 8 helikopter jenis Apache AH-64D kepada pemerintah Indonesia. Kesepakatan ini akan memperkuat kemitraan komprehensif kita dan membantu memperkuat keamanan di seluruh kawasan,” kata Menlu Clinton.
Dalam bidang perdagangan, kerjasama antar kedua negara telah mencapai 26 milyar dollar tahun lalu. Investasi dalam bidang transportasi, energi dan infrastruktur juga telah menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton menyebut kesepakatan antara Lion Air dan Boeing sebagai contoh, yang dalam sepuluh tahun ke depan jumlahnya mencapai 21 milyar dollar.
Pemerintah Amerika juga telah menandatangani kesepakatan untuk mewujudkan “Millenium Challenge Corporation” di mana dalam lima tahun ke depan, Amerika akan menanamkan investasi bernilai 600 juta dollar untuk pembangunan energi bersih, kesehatan anak dan program nutrisi, serta upaya-upaya membantu pemerintah Indonesia agar lebih terbuka dan transparan. Kesepakatan paling signifikan tampak dalam bidang pendidikan.
Clinton menambahkan, “Pertukaran akademis antar kedua negara meningkat dan aplikasi dari mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk berkunjung ke Amerika telah meningkat hingga sepertiga. USAID baru-baru ini memperluas program pendidikan dasarnya untuk memberi 83 juta dollar bagi program latihan guru dan pemberantasan tuna aksara bagi anak-anak, dan Amerika menyediakan dana beasiswa bernilai 20 juta dollar bagi mahasiswa Indonesia”.
Indonesia menyambut baik hasil pertemuan Komisi Bersama Indonesia dan Amerika di Washington ini. Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan kini saatnya untuk memastikan agar kelompok kerja yang ada mempercepat pelaksanaan program yang telah disepakati agar diperoleh kemajuan dalam pertemuan tahun depan di Indonesia.
“Berdasarkan pembahasan yang telah kita lakukan, apa yang harus kita lakukan sekarang adalah memastikan kelompok-kelompok kerja dan komisi bersama kementerian untuk meningkatkan dan mempertahankan kecepatan pelaksanaan program sehingga ketika kita bertemu kembali tahun depan di Indonesia, kita dapat kembali melihat kemajuan penting dalam promosi hubungan bilateral kita,” ujar Menlu Marty.
Sebagian kelompok kerja masih melanjutkan pertemuan hingga minggu depan di Washington dan New York.