Departemen Tenaga Kerja Amerika mengatakan hari Kamis (13/1), 230.000 orang mengajukan tunjangan pengangguran. Angka itu naik 23.000 dari pekan sebelumnya, tetapi masih di bawah 256.000 yang dicatat pada pertengahan Maret 2020, sewaktu virus corona pertama kali merebak di AS dan para pengusaha mulai mem-PHK ratusan ribu pegawainya.
Sebagian besar pengusaha mempertahankan pegawai mereka dan mencari lebih banyak pegawai selagi AS melanjutkan pemulihan ekonomi yang cepat pandemi Covid. Tingkat pengangguran turun pada Desember menjadi 3,9%, sedikit di atas tingkat terendah dalam 50 tahun sebesar 3,5% yang tercatat sebelum pandemi mengacaukan negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.
Banyak pengusaha kini mencari lebih banyak pekerja, tetapi sekitar 6,9 juta pekerja yang tersedia, tetap menganggur di AS.
BACA JUGA: Inflasi di AS Capai 7 Persen, Terburuk Sejak 1982Pada akhir November, terdapat 10,4 juta lowongan kerja di AS, tetapi keterampilan yang dibutuhkan sering tidak sesuai dengan keinginan pengusaha, atau pekerjaan itu tidak sesuai dengan tempat tinggal para pencari kerja. Selain itu, banyak pekerjaan yang tersedia itu adalah pekerjaan berupah rendah yang tidak diminati oleh para pencari kerja.
Pengusaha AS hanya mengisi 199.000 pekerjaan baru pada bulan Desember, angka yang lebih rendah dari perkiraan. Namun secara keseluruhan, 6,3 juta lapangan pekerjaan pada tahun 2021 dalam pemulihan ekonomi yang jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan tahun lalu.
Harga di penjualan grosir melonjak 9,7% tahun lalu
Sementara itu, statistik pemerintah menunjukkan konsumen AS membayar lebih mahal untuk membeli bahan pangan, makanan di restoran, bensin, kendaraan baru dan bekas.
Harga di penjualan grosir melonjak dengan rekor 9,7% untuk semua barang pada tahun 2021, mencatat rekor tahunan dan semakin membuktikan bahwa inflasi masih terjadi di semua tingkat ekonomi AS.
BACA JUGA: Biden Dorong Penurunan Harga Daging dan SembakoDepartemen Tenaga Kerja AS melaporkan hari Kamis, indeks harga produsen yang mengukur inflasi sebelum mencapai konsumen, secara bulanan melambat, naik hanya 0,2% pada Desember dibandingkan dengan November, ketika harga melonjak 1%.
Inflasi pada tingkat grosir, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang mudah berubah, naik 0,5% pada dasar kenaikan bulanan pada bulan Desember, turun dari kenaikan 0,9% pada bulan November. Harga pokok naik 8,3% selama 12 bulan yang berakhir pada Desember. [ps/ka]