Pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi sedang berkampanye untuk mencalonkan diri sebagai anggota parlemen Burma dalam pemilu mendatang.
Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang berusia 66 tahun ini sedang dalam perjalanan dari Rangoon ke arah selatan menuju kota Kawhmu di kawasan pedesaan.
Pada pidato di sebuah desa, hari Sabtu, ia mengatakan kepada pendukungnya bahwa meskipun tidak mudah, tetapi mereka akan mampu mencapai perdamaian dan stabilitas jika mereka terus bekerja mengupayakan hal tersebut.
Aung San Suu Kyi mencalonkan diri sebagai anggota parlemen setelah bertahun-tahun menjalani tahanan rumah karena menentang bekas junta militer Birma. Ia berharap dapat meraih satu dari 48 kursi parlemen yang ditinggalkan oleh legislator yang diangkat menjadi anggota kabinet dan pos-pos lain dalam pemerintahan, pada waktu transisi dari pemerintahan militer ke sipil tahun lalu.
Sebelumnya pekan ini, pemimpin oposisi itu mengunjungi delta Irawadi untuk pertama kalinya sejak 1989, dalam upaya menggalang dukungan bagi partainya dalam pemilu sela mendatang.
Tetapi meskipun partainya, Liga Nasional bagi Demokrasi, meraih kemenangan besar dalam pemilu bulan April, partai itu tidak berpeluang meraih mayoritas di majelis rendah parlemen dengan 440 anggota. Parlemen sarat dengan anggota yang ditunjuk militer dan sekutu-sekutu bekas pemerintah militer yang berkuasa.