Rusia bertekad akan melanjutkan serangan udara di kubu-kubu teroris dan tempat-tempat teroris lainnya di Suriah utara meskipun negara-negara Barat mengklaim serangan udara itu sebagian besar menarget pemberontak yang didukung Barat.
Amerika dan sekutu-sekutunya telah mengutuk serangan udara Rusia itu, dan mengatakan Moskow menggunakan ofensif itu sebagai kedok untuk memperkuat pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dimusuhi oleh para pemberontak.
Dalam kritik terbaru Barat, menteri pertahanan Inggris mengatakan hanya lima persen serangan udara Rusia menarget ekstremis ISIS, dan sebaliknya sebagian besar bom Rusia diarahkan pada kelompok-kelompok pemberontak Suriah yang didukung Barat, yang berusaha menggulingkan Assad.
Presiden Amerika Barack Obama menegaskan konflik itu tidak akan menjadi perang proksi antara Amerika dan Rusia, bahkan selagi kedua negara melakukan serangan udara terhadap kelompok-kelompok yang berbeda di dalam wilayah Suriah. [lt]