Rusia, China Minta Waktu untuk Hentikan Pengiriman Minyak Sulingan ke Korea Utara

Seorang petugas pompa bensin melewati truk yang membawa bahan bakar di Pyongyang. Korea Utara (foto: ilustrasi).

Rusia dan China telah meminta lebih banyak waktu guna mempertimbangkan permintaan AS untuk menghentikan pengiriman produk minyak sulingan ke Korea Utara, kata para diplomat hari Kamis (19/7).

AS meminta komite sanksi PBB pekan lalu untuk menghentikan pengiriman setelah menuduh Korea Utara melebihi batas pengiriman bahan bakar yang ditetapkan PBB melalui impor ilegal.

AS mengklaim impor melampaui kuota 500.000 barel per tahun yang diizinkan berdasarkan sanksi PBB dan meminta komite untuk memberitahu semua negara anggota PBB dan masyarakat bahwa Korea Utara telah melanggar kuota ini.

AS juga meminta komite untuk mendesak negara-negara anggota untuk melakukan "peningkatan kewaspadaan" terhadap upaya Pyongyang untuk memperoleh produk-produk minyak itu dan untuk mencegah pemindahan bahan-bahan minyak dari kapal ke kapal.

Kuota itu di antara sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan Desember lalu sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Korea Utara yang diklaim mampu menyerang daratan AS..

Dalam KTT Juni lalu di Singapura yang mempertemukan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim menyetujui denuklirisasi. Tapi, pemerintahan Trump, mengatakan sanksi akan tetap berlaku sampai proses denuklirisasi selesai dan bisa diverifikasi. Proses denuklirisasi ini belum dimulai oleh korea Utara. [rw/ii]