Rusia dan Turki Sepakat Gencatan Senjata di Idlib, Suriah

Asap membubung di atas gedung-gedung dalam serangan udara oleh pasukan pro-rezim di Desa Nayrab, sekitar 14 kilometer dari Kota Idlib, di Suriah, 25 Februari 2020.

Rusia dan Turki menyepakati perjanjian gencatan senjata di Provinsi Idlib di Suriah yang bermasalah. Perjanjian itu disepakati menyusul pembicaraan yang berlangsung secara maraton di Moskow.

Gencatan senjata bertujuan mencegah agar kedua negara yang sering bertikai dengan tujuan-tujuan politiknya di Suriah, menjadi konflik militer langsung.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dalam enam jam perundingan di Kremlin. Sekitar lebih dari tiga jam, kedua pemimpin sempat berunding sendiri dan hanya ditemani dengan penerjemah dalam upaya mencari jalan keluar dari kebuntuan Idlib.

Daerah di barat laut Suriah telah menjadi tempat pertempuran sengit antara pasukan pemerintah Turki dan Suriah dalam beberapa pekan terakhir. Presiden Suriah Bashar al-Assad didukung oleh kekuatan udara Rusia, bersumpah untuk merebut kembali wilayah dari gerombolan pemberontak separatis yang didukung Turki.

Ketegangan yang meningkat mempertaruhkan jaringan aliansi militer Kremlin yang rapuh yang telah dikembangkan selama lima tahun kampanye militernya di Suriah, di mana Rusia datang untuk menyelamatkan Assad, musuh Turki, sementara secara bersamaan bermitra dengan Turki untuk memerangi musuh bersama ISIS. [ps/ft]