Rusia, Selasa (2/7) mengklaim berhasil menghancurkan atau merusak lima jet militer Ukraina, saat Moskow menggempur pangkalan udara. Serangan itu dilakukan pada saat Kyiv menunggu kedatangan pesawat tempur F-16 yang telah lama dinantikan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan mereka menembakkan sejumlah rudal Iskander-M ke pangkalan udara dekat kota Ukraina tengah Myrgorod, sekitar 150 kilometer dari perbatasan Rusia.
"Sebagai hasil dari serangan pasukan Rusia, lima pesawat tempur jenis multirole SU-27 yang masih beroperasi hancur, dan dua (pesawat) lainnya yang sedang dalam diperbaiki juga rusak," ujar Kementerian Pertahanan Rusia di platform telegram.
Kementerian tersebut juga mengunggah rekaman yang mereka nyatakan sebagai serangan dan hasil dari serangan tersebut. Video tersebut menampilkan asap yang memenuhi lapangan udara, dengan beberapa pesawat terlihat terparkir di sana, serta tanah yang hangus dan menghitam.
AFP tidak dapat segera memverifikasi rekaman atau klaim tersebut.
Blogger militer Rusia dan Ukraina sebelumnya melaporkan adanya serangan pada Senin.
Angkatan Udara Ukraina menolak berkomentar ketika ditanya AFP tentang klaim Rusia tersebut.
Dalam sebuah kiriman di platform media sosial, komandan angkatan udara Mykola Oleshchuk menyatakan, "Pesawat Ukraina terus melaksanakan misi tempur dengan sukses, melancarkan serangan rudal dan bom terhadap posisi penjajah, serta menghancurkan fasilitas militer vital."
Dia membagikan video yang dia sebut sebagai serangan Ukraina terhadap depot amunisi di Krimea pada Senin. Krimea sendiri adalah sebuah semenanjung yang diambil alih oleh Rusia pada 2014.
Namun blogger dan analis militer Ukraina menyatakan bahwa Kyiv mengalami kerugian peralatan di Myrgorod. Beberapa orang bahkan mengecam para komandan militer Ukraina, karena menempatkan pesawat di area terbuka tanpa perlindungan yang memadai.
Kyiv saat ini tengah menantikan kedatangan pesawat tempur F-16 dari negara-negara Barat yang diharapkan akan meningkatkan kemampuannya dalam melindungi diri dari serangan Rusia.
Sejak awal konflik, Ukraina terus berupaya untuk mendapatkan pasokan pesawat jet buatan Amerika Serikat.
Beberapa anggota NATO berkomitmen untuk menyediakan persenjataan untuk Kyiv. Mereka bahkan juga telah melatih pilot serta kru Ukraina selama berbulan-bulan.
Pengiriman pesawat pertama, termasuk dari Belanda, Belgia dan Denmark diharapkan tiba di negara tersebut dalam waktu dekat.
Namun serangan terbaru terhadap bandara Ukraina telah menimbulkan keraguan tentang kemampuan Kyiv untuk menjaga pesawat senilai jutaan dolar dari serangan Rusia.
Rusia bertekad untuk menargetkan dan menghancurkan F-16, bersama dengan semua perangkat keras militer Barat lainnya yang dikirim ke Kyiv. Ukraina belum mengatakan di mana mereka akan menempatkan F-16. [ah/es]