Tautan-tautan Akses

Rusia Serang Kharkiv, 1 Tewas, 8 Terluka 


Anggota kepolisian dan sejumlah paramedis membawa seorang pria yang terluka di lokasi serangan yang dilancarkan pasukan Rusia di Kharkiv, Ukraina, pada 30 Juni 2024. (Foto: Reuters/Vitalii Hnidyi)
Anggota kepolisian dan sejumlah paramedis membawa seorang pria yang terluka di lokasi serangan yang dilancarkan pasukan Rusia di Kharkiv, Ukraina, pada 30 Juni 2024. (Foto: Reuters/Vitalii Hnidyi)

Rusia menyerang Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Minggu (30/6), dengan bom berpemandu. Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai delapan orang, kata para pejabat.

Di aplikasi pesan Telegram, Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov menulis bahwa serangan tersebut menghantam area dekat pusat kota, memicu kebakaran yang merusak bangunan dan kendaraan. Dia mengatakan bahwa bayi berusia delapan bulan termasuk di antara korban luka.

Kharkiv berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Rusia. Kota itu sering menjadi sasaran serangan Rusia dalam perang yang telah berlangsung selama 28 bulan tersebut. Pasukan Rusia semakin mengandalkan bom berpemandu dalam melancarkan serangannya.

Mereka melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Kharkiv pada bulan lalu dan merebut beberapa desa, namun para pejabat Ukraina mengatakan situasi di dekat perbatasan telah stabil.

Sementara itu, militer Ukraina merilis rekaman video drone yang menunjukkan apa yang tampak seperti mayat-mayat di kawasan sipil di Kota Toretsk, Ukraina timur, yang dibombardir Rusia secara besar-besaran dalam beberapa hari terakhir.

Ukraina meningkatkan operasi penyelamatan di wilayah Donetsk akibat serangan itu.

Pejabat-pejabat setempat mengatakan bahwa Rusia menggunakan bom luncur yang kuat untuk menyerang daerah tersebut. Bom luncur adalah bom berat dari era Soviet yang masing-masing berbobot lebih dari satu ton, yang dilengkapi sistem pemandu presisi dan diluncurkan dari pesawat di luar jangkauan pertahanan udara.

VOA dan kantor berita The Associated Press tidak dapat memverifikasi secara independen klaim-klaim di medan perang tersebut.

Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Minggu bahwa Rusia telah menjatuhkan lebih dari 800 bom luncur di Ukraina dalam seminggu terakhir saja.

Ia meminta negara-negara yang membantu Ukraina untuk lebih melonggarkan pembatasan penggunaan senjata Barat untuk menyerang sasaran militer di Rusia. [ka/ns]

Beberapa informasi dalam laporan ini berasal dari Reuters and The Associated Press.

Forum

XS
SM
MD
LG