Rusia Luncurkan Gelombang Baru Serangan Udara di Suriah

Foto yang diambil dari video yang tersedia di website Departemen Pertahanan Rusia pada 3 Oktober 2015, sebuah bom terlihat meledak di Suriah.

Rusia mengatakan pesawat-pesawat tempurnya mengebom kubu teroris dan target lain teroris di Suriah utara hari Sabtu (3/10), dan akan terus menyerang ekstrimis ISIS meskipun Barat mengklaim, serangan udara itu umumnya menarget pemberontak yang didukung Barat.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Andrei Kartapolov, kepada wartawan Rusia hari Sabtu menggambarkan, "kepanikan dan desersi di kalangan pejabat ISIS" dan mengatakan "hampir 600 tentara bayaran" melarikan diri dari Raqqa, kota di Suriah utara.

Amerika dan sekutu-sekutunya mengutuk serangan Rusia selama beberapa hari, mengklaim bahwa Moskow menggunakan ofensif itu sebagai tameng untuk memperkuat pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang kewalahan.

Dalam kritik terbaru Barat, kepala pertahanan Inggris mengatakan hanya lima persen serangan udara Rusia yang menarget ekstremis ISIS, dengan sebagian besar bom Rusia bukan ditujukan ke kelompok pemberontak Suriah yang didukung Barat yang hendak menggulingkan Assad.

"Kami menganalisis ke mana serangan dilancarkan setiap pagi," ujar Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon dalam wawancara dengan koran the Sun. "Umumnya tidak menyerang ISIS sama sekali.” [ka]